Rejang Lebong (Antaranews Bengkulu) - Kalangan warga transmigrans di Desa Bukit Merbau, Kabupaten Rejang Lebong, Provinsi Bengkulu, saat ini membutuhkan pembangunan infrastruktur pendukung di wilayah itu.

Kepala Disnakertrans Rejang Lebong, Dwi Punamasari didampingi Kabid Pengembangan Kawasan Transmigrasi, Adi Maryanto di Rejang Lebong, Rabu (3/10) mengatakan, kebutuhan warga transmigrans yang berada di Kecamatan Padang Ulak Tanding tersebut ialah pembangunan infrastruktur berupa jalan dan sarana air bersih.

"Jalan di sana masih berupa jalan tanah dan perkerasan, namun kondisinya saat ini sudah rusak lagi karena sejak dibangun belum ditingkatkan menjadi jalan aspal. Kalau musim hujan jalanan ini tidak bisa dilalui. Selain itu warga transmigrans Bukit Merbau membutuhkan sarana air bersih baik untuk keperluan konsumsi maupun mandi," ujar Adi Maryanto.

Untuk itu pihaknya, kata dia, sudah mengusulkan pembangunan jalan dan sarana pendukung lainnya, yang tahun depan rencananya pemerintah pusat melalui Pemprov Bengkulu membangun jalan rabat beton sepanjang 360 meter, dan membangun jembatan dengan panjang delapan meter dan lebar empat meter.

Selain itu kalangan warga ini juga akan menerima pembagian sertifikat lahan transmigrans yang akan dikeluarkan BPN dengan jumlah mencapai 331 hektare yang meliputi lahan pekarangan maupun lahan usaha mereka.

Sedangkan untuk memenuhi kebutuhan air bersih warga setempat tambah dia, masih mengandalkan sumber air sungai, kendati di lokasi ini sudah ada sarana air bersih tetapi mereka terkendala pengadaan BBM mesin penyedot, karena pengelolanya berasal dari lain Satker.

Lokasi transmigrans Bukit Merbau itu saat ini dihuni oleh 99 kepala keluarga (KK) yang terdiri dari 49 KK berasal dari Pacitan, Jawa Timur dan 50 KK lainnya adalah peserta transmigrasi lokal dari sejumlah kecamatan di Rejang Lebong. Jumlah ini berkurang satu KK dari Pacitan, karena batal berangkat.

Lokasi transmigrans yang ada di Kecamatan Padang Ulak Tanding itu saat ini, kata dia, sudah mulai berkembang layaknya sebuah desa dengan usaha yang sedang ditekuni menjadi kopi dan sebagian lagi lada, di mana tanaman ini diperkirakan dalam waktu dekat akan mulai berbuah.

Pewarta: Nur Muhamad

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2018