Jakarta (Antaranews Bengkulu) - Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti menginginkan masyarakat di berbagai daerah dapat menggunakan garam lokal karena memiliki banyak keuntungan dan kualitasnya juga tidak kalah dengan berbagai produk impor.

"Mari kita cintai produk dalam negeri," kata Menteri Susi dalam jumpa pers di Jakarta, Rabu.

Menurut Susi Pudjiastuti, bila semakin banyak warga yang membeli garam yang dihasilkan di dalam negeri maka juga akan membantu negara yaitu dengan mengurangi defisit neraca perdagangan karena mengurangi impor.

Selain itu, ujar dia, dengan membeli produk garam lokal juga akan membantu petambak atau petani garam di berbagai daerah, serta hasil garam juga bisa digunakan antara lain untuk membuat tubuh sehat dan segar.

Sebelumnya, Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman menyebutkan bahwa Indonesia telah mencapai swasembada garam konsumsi dan akan terus berupaya mendorong pengembangan garam industri nasional.

"Swasembada itu yang kami tuju pertama  adalah garam konsumsi. Nah saat ini kita sudah mencapai swasembada," kata Deputi Bidang Koordinasi Sumber Daya Alam dan Jasa Kemenko Kemaritiman Agung Kuswandono di Jakarta, Kamis (20/9).

Agung menuturkan pemerintah memang telah menargetkan swasembada garam sudah bisa dicapai pada 2019. Sejumlah upaya termasuk melakukan ekstensifikasi lahan garam juga terus dilakukan meski belum juga rampung hingga saat ini.

"Yang ditargetkan (swasembada) 2019 garam pangan (konsumsi). Tapi, sebetulnya untuk garam konsumsi juga sedang kami kembangkan dengan mengejar tambahan 40 ribu hektare lahan lagi," katanya.

Sayangnya, Agung mengakui masih ada sejumlah kendala perluasan lahan garam termasuk masalah hak guna lahan yang belum selesai.

Belum lagi standar kandungan natrium klorida (NaCl) dalam garam konsumsi yang harus berada di kisaran 95-97 persen.

"Garam rakyat kita paling tinggi baru 94 persen, makanya membangun pabrik pengolahan garam jadi target kita selanjutnya," katanya.

Agung menambahkan pihaknya juga akan memfasilitasi investor yang akan membangun industri garam sekaligus pabrik pengolahannya.

Pewarta: Muhammad Razi Rahman

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2018