Rejang Lebong (Antaranews Bengkulu) - Kalangan warga Desa Kampung Delima, Kabupaten Rejang Lebong, Bengkulu, saat ini mulai tertarik mengembangkan tanaman kopi arabika.

"Kelebihan kopi arabika ini bisa berbuah sepanjang tahun, dan harga jualnya juga lebih mahal dibandingkan kopi robusta," kata Muncul (43) petani kopi arabika di Desa Kampung Delima, Kecamatan Bermani Ulu, Kamis.

Saat ini harga kopi arabika di desa setempat, untuk petik merah dalam keadaan basah ukuran per kaleng dijual Rp80.000, yang jika sudah digiling dan dijemur menjadi biji kopi kering seberat 3,5 kg atau sekitar Rp23.000 per kg.

Sedangkan kopi robusta petik merah dalam kondisi basah dihargai pembeli berkisar Rp50.000 per kaleng atau sekitar Rp14.000 per kg jika sudah menjadi biji kopi kering.

Tanaman kopi arabika di wilayah tersebut katanya baru dikembangkan oleh beberapa orang saja, petani di daerah itu kebanyakan menanam kopi robusta.

Kebun kopi yang dikelolanya itu sendiri kata Muncul, bukanlah miliknya tetapi milik majikannya, dirinya hanya bertindak sebagai pekerja kebun dengan sistem bagi hasil.

"Kebun ini milik pak Yogi, jumlah tanamannya sekitar 3.000 an batang. Ini rencananya akan dijadikan kopi luak, saat ini umur tanamannya sekitar setahun dan baru belajar berbuah," tambah dia.

Pengembangan tanaman kopi arabika itu sendiri, mereka lakukan dengan cara tumpang sari dengan berbagai jenis tanaman sayuran seperti kol bulat, sawi, daun bawang atau tomat.

Pewarta: Nur Muhamad

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2019