Rejang Lebong (Antaranews Bengkulu) - Manajemen PDAM Tirta Dharma Kabupaten Rejang Lebong, Provinsi Bengkulu, menyebutkan gempa bumi yang terjadi pada akhir 2018 mengakibatkan hilangnya satu titik sumber air baku perusahaan daerah itu.

"Gempa bumi pada 30 Desember 2018 mengakibatkan salah satu sumber air baku di Desa Tasikmalaya, Kecamatan Curup Utara, hilang," kata Direktur PDAM Tirta Dharma Rejang Lebong, Orin Retnowati saat dihubungi di Rejang Lebong, Minggu.

Gempa bumi yang menyebabkan hilangnya sumber air itu, tambah dia, merupakan hal biasa karena sumber airnya berpindah ke lokasi lain mengikuti retakan-retakan di dalam bumi.

Selain itu, kejadian gempa bumi ini juga sering merusak jaringan pipa PDAM yang ditanam dalam tanah sehingga menyebabkan kebocoran di sejumlah titik.

Sejauh ini sumber air baku yang dimiliki PDAM Tirta Dharma Rejang Lebong, kata dia, umumnya berasal dari air permukaan yang dibagi dalam dua jenis yakni air sungai dan mata air. Air bersih dari PDAM ini didistribusikan kepada 13.058 pelanggan PDAM yang tersebar di 14 dari 15 kecamatan yang ada.

Sumber air yang berasal dari sungai diambil dari Sungai Musi Kejalo yang didistribusikan ke pelanggan di sejumlah wilayah di Kota Curup, dan satu lagi dari Sungai Sijeneak yang juga untuk mengaliri pelanggan di dalam Kota Curup.

Sedangkan sumber air dari Sungai Kelingi digunakan untuk mendistribusikan air bersih ke rumah pelanggan yang berada dalam Kecamatan Sindang Kelingi hingga Kecamatan Padang Ulak Tanding.

Sementara itu, untuk sumber mata air PDAM Rejang Lebong mencapai 20 titik di antaranya mata? air yang ada di Desa Kampung Melayu, Desa Sambirejo, seterusnya di beberapa titik dalam Kecamatan Padang Ulak Tanding dan Kecamatan Sindang Beliti Ulu.

Juga mata air Curup Minga, dua titik di Desa Air Merah, dua titik di kawasan Air Meles, kemudian Air Cibulak dan di Desa Suban Ayam, Kecamatan Selupu Rejang dan beberapa titik mata air lainnya.

Pewarta: Nur Muhamad

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2019