Padang (ANTARA Bengkulu) - Sumatera Barat mengekspor 500 ekor kambing ke Malaysia per bulan melalui Pelabuhan Dumai, kata Kepala Dinas Peternakan Sumbar Edwardi, Rabu.
"Jenis yang paling diminati Malaysia adalah kambing peranakan ettawa (PE), serta ada jenis lain yakni Kambing Jawarandu," katanya di Padang.
Untuk sentral kambing di Sumbar, tambah Edwardi ada dua daerah yakni Salimpaung, serta Barulak Kabupaten Tanah Datar, namun ada jug dari Padang, Painan.
Dia mengatakan, pemerintah terus mendorong para peternak kambing ada di beberapa daerah di Sumbar untuk mengembangkan kambing.
Tingginya permintaan Malaysia terhadap kambing hidup asal Sumbar, Dinas Peternakan Sumbar terus berupaya untuk terus mendorong pengembangan ternak kambing baik melalui peternakan rakyat maupun melalui program Achievement Motivation Training (AMT) atau sarjana membangun desa (SMD)," katanya.
Menurutnya, program AMT tahun 2010 telah menyediakan program pembiakan sebanyak 140 ekor kambing, masing-masing untuk 13 kelompok peternak.
"Program AMT itu diharapkan akan dapat mendongkrak pertumbuhan populasi kambing di Sumbar," katanya.
Berdasarkan Data Dinas Peternakan Sumbar lanjut Edwardi laju pertumbuhan populasi kambing Sumbar tercatat 10,50 persen merujuk data dari tahun 2008.
"Dengan kenaikan jumlah cukuo memuaskan a.l tahun 2007 tercatat 221.276 ekor, tahun 2008 sebanyak 227.561 ekor dan tahun 2009 sebanyak 232.647 ekor," kata Edwardi. (ANT)
COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2012
"Jenis yang paling diminati Malaysia adalah kambing peranakan ettawa (PE), serta ada jenis lain yakni Kambing Jawarandu," katanya di Padang.
Untuk sentral kambing di Sumbar, tambah Edwardi ada dua daerah yakni Salimpaung, serta Barulak Kabupaten Tanah Datar, namun ada jug dari Padang, Painan.
Dia mengatakan, pemerintah terus mendorong para peternak kambing ada di beberapa daerah di Sumbar untuk mengembangkan kambing.
Tingginya permintaan Malaysia terhadap kambing hidup asal Sumbar, Dinas Peternakan Sumbar terus berupaya untuk terus mendorong pengembangan ternak kambing baik melalui peternakan rakyat maupun melalui program Achievement Motivation Training (AMT) atau sarjana membangun desa (SMD)," katanya.
Menurutnya, program AMT tahun 2010 telah menyediakan program pembiakan sebanyak 140 ekor kambing, masing-masing untuk 13 kelompok peternak.
"Program AMT itu diharapkan akan dapat mendongkrak pertumbuhan populasi kambing di Sumbar," katanya.
Berdasarkan Data Dinas Peternakan Sumbar lanjut Edwardi laju pertumbuhan populasi kambing Sumbar tercatat 10,50 persen merujuk data dari tahun 2008.
"Dengan kenaikan jumlah cukuo memuaskan a.l tahun 2007 tercatat 221.276 ekor, tahun 2008 sebanyak 227.561 ekor dan tahun 2009 sebanyak 232.647 ekor," kata Edwardi. (ANT)
COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2012