Musi Rawas (ANTARA Bengkulu) - Kalangan petani karet di Kabupaten Musi Rawas, Provinsi Sumatra Selatan, diimbau untuk menggunakan asam semut atau asap asam untuk mengeraskan getah karet yang mereka hasilkan.

"Petani di daerah ini masih menggunakan cuka parah untuk mengeraskan getah karet yang mereka hasilkan, pada hal cara ini sudah tidak digunakan lagi dan pemerintah sudah menganjurkan agar petani menggunakan asam semut atau asap asam, karena hasilnya lebih bagus dan getahnya tidak berbau," kata Kepala Bidang Pengelolaan dan Pemasaran pada Dinas Perkebunan Musi Rawas, Joko Mardianto, Selasa

Penggunaan asam semut untuk mengeraskan getah karet kata dia, saat ini sudah menjadi acuan nasional sesuai dengan permintaan negara-negara tujuan ekspor karet, terutama negara China. Negara-negara tujuan ekspor karet sekarang hanya membeli karet dengan mutu terbaik dengan harga sesuai pasaran dunia.

Tanaman karet di Kabupaten Musi Rawas tambah dia, tumbuh sumbur dalam 21 kecamatan di daerah itu, tidak heran jika karet menjadi komuditas unggulan perkebunan selain kelapa sawit, dengan jumlah produksi pertahunnya mencapai 100.000 ton yang dihasilkan dari 350.000 hektare lebih kebun karet rakyat.

Sedangkan untuk harga jual karet di wilayah itu terhitung 8 September 2012 kata dia, mengalami penurunan untuk karet harian dikisaran Rp5.000 per kg, sedangkan untuk karet bulanan berkisar Rp8.500-9.000, harga jual ini mengalami penurunan dari Rp7.500 per kg untuk karet harian dan Rp12.500 karet bulanan.(nmd)

Pewarta:

Editor : Rangga Pandu Asmara Jingga


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2012