Delft, Belanda, (ANTARA Bengkulu) - Pemerintah Belanda melalui lembaga Nuffic Neso Indonesia memberikan sepuluh beasiswa Stuned untuk pelatihan dalam bentuk kelompok atau 'tailor made training' kepada Kementerian Pertanian Indonesia di bidang hortikultura.
        
Para penerima beasiswa terdiri atas  tujuh staf Ditjen Hortikultura, satu staf Ditjen Pengolahan dan Pemasaran Hasil Pertanian serta dua praktisi swasta yang bergerak di bidang ekspor hortikultura, jelas Direktur Nuffic Neso Indonesia Mervin Bakker dalam siaran pers yang diterima ANTARA di Delf, Rabu.
        
Menurut Mervin,  para penerima beasiswa akan mengikuti pelatihan bertemakan  kerjasama pemerintah-swasta untuk pengadaan berkelanjutan di bidang hortikultura  pada 24 September- 14 Oktober 2012 di Universitas HAS Den Bosch, Hertogenbosch, Belanda.
        
"Kami senang Ditjen Hortikultura memilih Belanda untuk menimba ilmu. Universitas HAS Den Bosch adalah salah satu kampus andalan di bidang pertanian terapan, dan program studi bidang hortikulturanya sudah diajarkan dalam bahasa Inggris. Dengan demikian, tidak harus bisa bahasa Belanda dulu untuk belajar di Belanda," kata Mervin.
        
Belanda telah dikenal memiliki reputasi dunia di bidang agribisnis dan hortikultura. Selain pelatihan di kelas, peserta juga akan mengunjungi beberapa perusahaan di Belanda yang sudah bermitra dengan pemerintah dalam memajukan industry holtikultura, tambahnya.
        
Sementara itu Sekretaris Ditjen Hortikultura Mat Syukur mengatakan Pembangunan agribisnis hortikultura perlu dilakukan dengan pendekatan yang komprehensif dengan memperhatikan keseluruhan aspek dan segmen agribisnis dari hulu sampai ke hilir dengan menjaga keseimbangan antara peningkatan produksi, perbaikan distribusi dan konsumsi, yang dapat menguntungkan semua pihak  yang terkait.
        
"Salah satu cara untuk melakukan pendekatan yang komprehensif tersebut adalah menggunakan pendekatan 'Supply Chain Management' yakni suatu jejaring organisasi yang saling tergantung dan bekerjasama secara menguntungkan melalui pengembangan sistem manajemen untuk perbaikan sistem produksi dan penyaluran produk, informasi, pelayanan dari kebun hingga konsumen", jelasnya.
        
Dia berharap pelatihan-pelatihan tersebut akan meningkatkan kompetensi Ditjen Hortikultura dalam memfasilitasi pihak swasta untuk mengelola rantai pasokan produk hortikultura secara efektif.
        
"Sedangkan dalam jangka panjang hasil pelatihan ini diharapkan mendukung program ketahanan pangan," kata Mat Syukur.
        
Selama palatihan para peserta akan mempelajari model-model kemitraan pemerintah dan swasta di Belanda untuk nantinya diterapkan di Indonesia.Oleh karena itu usai pelatihan dukungan StuNed terus berlanjut dengan membiayai HAS Den Bosch untuk mendampingi peserta yang akan menerapkan hasil belajarnya sesuai kondisi di Indonesia melalui dua pelatihan pada Desember 2012 dan Maret 2013.
        
Nuffic Neso Indonesia adalah organisasi Belanda yang menangani kerja sama internasional di bidang pendidikan tinggi, sekaligus organisasi yg ditunjuk pemerintah Kerajaan Belanda untuk mengelola program beasiswa StuNed.
        
Setiap tahun program beasiswa StuNed  mengirim kurang lebih 200 pelajar Indonesia untuk belajar di Belanda melalui program pendidikan master, pelatihan singkat dan pelatihan kelompok bersama. (ant)

Pewarta:

Editor : Triono Subagyo


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2012