Empat saksi tambahan terkait dengan kasus mutilasi di Kecamatan Udanawu, Kabupaten Blitar, Jawa Timur, dengan korban seorang guru tari berinisial BH (28), warga Kelurahan Tamanan, Kota Kediri diperiksa di Mapolresta Kediri.

Kepala Satuan Reserse dan Kriminal Polresta Kediri AKP Andy Purnomo enggan untuk membeberkan lebih lanjut terkait dengan proses pemeriksaan ini. Ia beralasan kasus itu ditangani oleh Polda Jatim sehingga yang harus menyampaikan hasil pemeriksaan dari polda.

"Kami di lapangan hanya menindaklanjuti sebagaimana kejadian yang ada. Kami hanya berupaya mengungkap. Penyampaian lebih lanjut nanti Polda Jatim," Andy di Kediri, Jumat.

Saat dikonfirmasi lebih lanjut termasuk kemungkinan korban dibunuh di Kediri, Andy menolak untuk menjawab. Dirinya menegaskan, saat ini masih proses dan kasusnya sudah ditangani Polda Jatim.

Pemeriksaan itu dilakukan Jumat, secara tertutup di Polresta Kediri. Proses pemeriksaan juga berlangsung secara maraton yang dilakukan penyidik dari Polres Kota Kediri, yang menjadi bagian dari tim gabungan bentukan Polda Jawa Timur.

Subdit Jatanras Ditreskrimum Polda Jatim mengambil alih penyelidikan kasus mutilasi di Kabupaten Blitar. Tubuh korban ditemukan dalam koper di bawah jembatan Desa Karanggondang, Kecamatan Udanawu, Kabupaten Blitar. Korban mutilasi tersebut diketahui berinisial BH (28), warga Kelurahan Tamanan, Kecamatan Mojoroto, Kota Kediri.

Kabid Humas Polda Jatim Kombes Frans Barung Mangera menjelaskan, pengambilalihan kasus tersebut karena kejadian meliputi dua wilayah (locus), yakni Kediri dan Blitar. Demi mengkoordinasikan dua wilayah yuridiksi hukum tersebut, sehingga diambil alih oleh Polda Jatim yakni Polresta Kediri, Polres Kediri dan Polresta Blitar.

Sebelumnya, warga Blitar digegerkan dengan temuan mayat di dalam koper yang berada di tepi sungai lahar di bawah jembatan Desa Karanggondang, Kecamatan Udanawu, Kabupaten Blitar. Setelah diselidiki, korban berinisial BH, seorang guru di SDN Banjarmlati II, Kota Kediri. Selain honorer daerah, ia juga guru tari di sebuah sangar tari Kota Kediri.

Polresta Blitar juga sudah memeriksa 14 saksi terkait dengan kasus itu. Bahkan, saat ini polisi juga terus melakukan pencarian bagian tubuh korban yang dimutilasi. Saat tubuhnya baru ditemukan, ternyata bagian kepala korban hilang.    

Pewarta: Asmaul Chusna

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2019