Bengkulu (ANTARA Bengkulu) - Kantor Bahasa Provinsi Bengkulu terus mengupayakan pelestarian bahasa daerah setempat dengan penyusunan kamus serta percakapan.
"Kita sudah menyusun kamus Indonesia-Rejang dan percakapan Melayu Bengkulu-Indonesia-Inggris," kata Kepala Kantor Bahasa Provinsi Bengkulu Hidayatul Astar, di Kota Bengkulu, Senin. Ia menjelaskan tugas kantor bahasa antara lain pengembangan, bimbingan bahasa dan sastra yang ada di provinsi tersebut.
"Pengembangan dan pembimbingan tersebut mencakup bahasa indonesia, bahasa daerah serta bahasa asing," kata dia. Kalau bahasa asing, lanjutnya, tanpa diurus masyarakat sudah mengurusnya sendiri yakni dengan munculnya lembaga-lembaga bahasa asing tersebut.
Sementara untuk bahasa daerah, perlu pengembangan guna melestarikannya. Dia pun terus mencari para tetua atau tokoh di daerah tersebut yang bisa menceritakan tentang seluk-beluk bahasa daerah, kemudian akan dibukukan.
Menyinggung berapa banyak bahasa daerah di Provinsi Bengkulu, ia mengaku ada beberapa namun yang kini sedang dalam proses pengamatan yakni bahasa melayu bengkulu, bahasa rejang, dan bahasa enggano.
Terkait pemakaian bahasa indonesia yang baku, ia pun mengharapkan penggunanya agar bisa menempatkan pada posisinya.
"Kalau di rumah, janganlah menerapkan itu. Karena akan mengganggu komunikasi yang semestinya terutama dengan anak-anak. Kalau di lembaga resmi, sekolah atau kampus penggunaan bahasa indonesia yang baku harus diterapkan," kata dia. Astar pun menjelaskan bahwa kecerdasan seseorang (anak) bukan dilihat dari bahasa asing yang dikuasainya, tetapi bagaimana dia mampu memecahkan tantangan hidupnya.(T013)
COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2012
"Kita sudah menyusun kamus Indonesia-Rejang dan percakapan Melayu Bengkulu-Indonesia-Inggris," kata Kepala Kantor Bahasa Provinsi Bengkulu Hidayatul Astar, di Kota Bengkulu, Senin. Ia menjelaskan tugas kantor bahasa antara lain pengembangan, bimbingan bahasa dan sastra yang ada di provinsi tersebut.
"Pengembangan dan pembimbingan tersebut mencakup bahasa indonesia, bahasa daerah serta bahasa asing," kata dia. Kalau bahasa asing, lanjutnya, tanpa diurus masyarakat sudah mengurusnya sendiri yakni dengan munculnya lembaga-lembaga bahasa asing tersebut.
Sementara untuk bahasa daerah, perlu pengembangan guna melestarikannya. Dia pun terus mencari para tetua atau tokoh di daerah tersebut yang bisa menceritakan tentang seluk-beluk bahasa daerah, kemudian akan dibukukan.
Menyinggung berapa banyak bahasa daerah di Provinsi Bengkulu, ia mengaku ada beberapa namun yang kini sedang dalam proses pengamatan yakni bahasa melayu bengkulu, bahasa rejang, dan bahasa enggano.
Terkait pemakaian bahasa indonesia yang baku, ia pun mengharapkan penggunanya agar bisa menempatkan pada posisinya.
"Kalau di rumah, janganlah menerapkan itu. Karena akan mengganggu komunikasi yang semestinya terutama dengan anak-anak. Kalau di lembaga resmi, sekolah atau kampus penggunaan bahasa indonesia yang baku harus diterapkan," kata dia. Astar pun menjelaskan bahwa kecerdasan seseorang (anak) bukan dilihat dari bahasa asing yang dikuasainya, tetapi bagaimana dia mampu memecahkan tantangan hidupnya.(T013)
COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2012