Sebanyak 270-an jenis cenderamata atau barang suvenir telah bisa diproduksi dan menjadi buah tangan wisatawan yang berkunjung ke kawasan wisata Percandian Muarojambi dan desa wisata di sekitarnya.

"Komunitas penggerak wisata di sini terus bergerak, untuk ciri khas kami telah memproduksi sekitar 270-an item cenderamata, belum termasuk kuliner," kata pemuda kader kelompok sadar wisata di Maro Sebo Kabupaten Muaro Jambi, Ahmad Misran di Jambi, Sabtu.

Menurut dia, masyarakat di daerah itu sebagian besar memiliki kemampuan untuk membuat kerajinan, sehingga bisa mendukung program desa wisata.

Beberapa cenderamata yang bisa diperoleh oleh wisatawan, antara lain miniatur umah Jambi, perahu kajanglako, tugu kris Siginjai, lampu serongkeng, miniatur candi Muaro Jambi dan gelang serta kalung "Sibalek Sumpah".

Kemudian miniatur kendaraan bermotor, becak, mobil, patung dari kayu, anyaman, tenun serta lainnya yang semuanya diproduksi di lokasi itu.

Semua itu, katanya, dikembangkan berdasarkan potensi dan kemampuan masing-masing. Namun juga dilakukan pendampingan dalam produksinya.

Mereka belum punya bengkel produksi kerajinan khusus, masih dilakukan di rumah atau di lapangan. Tapi dari sisi kualitas kami jamin.

"Pertanyaan calon pengunjung yang sering kita dengar, apa yang bisa peroleh di sana dan bisa bawa pulang? Maka kami kembangkan kerajinan setempat, temanya barang khas daerah sini," kata Misran.

Ia menyebutkan, pengembangan desa wisata di kawasan Percandian Muaro Jambi di Kecamatan Maro Sebo dikembangkan dengan melibatkan komunitas Lubuk Penyengat, Mahligai Budaya, Sungai Sempur dan Kantong Semar. Semuanya bergerak dan saling melengkapi.

Selain kerajinan, desa wisara itu juga punya kuliner khas, seperti nasi ibat, timis pucuk pohon pakis, sop ikan gabus, bulai pucuk rotan dan lainnya yang semuanya dihasilkan di daerah itu. (*)

Pewarta: Syarif Abdullah

Editor : Helti Marini S


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2019