Kondisi Ibu Negara RI 2004-2014 Ani Yudhoyono sempat kritis pada Sabtu siang, dan terus ditangani oleh tim dokter National University Hospital Singapura sebelum akhirnya menghembuskan nafas terakhir.

Hal itu disampaikan staf pribadi Presiden Ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), Ossy kepada wartawan yang menunggu di National University Hospital Singapura.

"Ibu Ani kembali kritis. Mohon doanya para sahabat," kata dia.

Sementara itu, Andi Mallarangeng bersama Wakil Sekjen Partai Demokrat, Renanda Bachar menjenguk Ani Yudhoyono di NUH.
 
Ani Yudhoyono bersama Susilo Bambang Yudhoyono dan menantunya Annisa Yudhoyono dalam sebuah unggahan Instagram. ANTARA/Instagram/@aniyudhoyono/pri

Dalam kesempatan itu, Andi mengakui kondisi kesehatan Ibu Ani terus menurun, meski ada tanda-tanda perbaikan.

"Pagi hari ini Ibu Ani masih di ICU dan ditangani tim dokter dari Singapura dan kepresidenan," kata dia.

Selama menjalani pengobatan untuk penyakit kanker darah, kondisi Ani Yudhoyono naik dan turun.

Menurut Andi, hal itu biasa untuk penanganan kanker dengan penanganan melalui kemoterapi.

"Siapa pun yang pernah kanker pasti juga pernah mengalami 'up and down' saat kemoterapi," kata dia.

Berpulang

Setelah berjuang melawan penyakitnya selama hampir empat bulan, istri presiden RI ke-6 Ani Yudhoyono dikabarkan meninggal dunia dalam perawatan di National University Hospital Singapura, Sabtu.

"Telah meninggal dunia Ibu Ani pada pukul 11.50 waktu Singapura," kata Jubir Kogasma Demokrat Tomi Satryatomo, saat dikonfirmasi.

Namun, hingga kini, belum ada pihak keluarga yang dapat dikonfirmasi di Singapura.

Juru Bicara Partai Demokrat, Imelda Sari tampak menangis ketika memasuki gedung National University Hospital Singapura.

Imelda berjalan tergesa-gesa sambil menangis dan langsung menuju ruang ICU.

Namun, ia enggan memberikan keterangan kepada ANTARA yang bergesa menemuinya.

"Masih menunggu," kata dia.
 

Pewarta: Yuniati Jannatun Naim

Editor : Helti Marini S


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2019