Mekkah (ANTARA Bengkulu) - Tiga kamar di Sektor Delapan rumah nomor 803, Mekkah, yang dihuni jamaah asal Lamongan, Jawa Timur, mengalami kecurian uang riyal dan rupiah Jumat pagi saat para penghuni kamar sedang tidur lelap.
Ketua Kelompok Terbang (Kloter) Sembilan embarkasi Surabaya, Imam Safaat, mengatakan hal itu di Mekkah, Jumat.
Ia mengatakan, anggota jamaah yang mengalami kehilangan tersebut masing-masing, Zainal Arifin 800 riyal dan Rp 3 juta, Abdul Qudus 360 riyal dan Rp 9,7 juta, Surati Suratimah Rp 1,5 juta, Muchtar Aziz 2000 riyal dan Rp 700.000 dan Sholeh Rp 200.000. Zainal, Qudus dan Surati menempati kamar nmr 310, Muhtar Azis kamar 315 dan Sholeh kamar 320.
Uang diambil dari tas surat-surat yang biasa digantungkan di lehar para jemaah. Pada pagi hari saat penghuni kamar ingin melaksanakan sholat subuh, mereka sadar bahwa posisi tas-tas mereka telah berubah dan isinya hilang.
Namun ada juga yang berisi emas, tapi emasnya tidak diambil, kata Imam.
Sementara itu pada rumah yang sama, jemaah Ngatening pernah kehilangan Rp 8 juta pada 5 Oktober 2012.
Sekarang kasusnya telah dilaporkan ke Daker Mekkah Misi Haji Indonnesia, kata Imam dengan menambahkan atas kejadian awal terhadap Ngatening sempat terjadi keributan antarpenghuni karena terjadi saling curiga dan akhirnya ada yang dipisahkan dari kamar yang mengalami kecurian itu.
Pintu memang, menurut Zainal Arifin, ketua rombongan Delapan Kloter Sembilan tidak terkunci saat kejadian dan semua penghuni kamar 315 sedang lelap tidur usai kembali dari beribadah di Masjidil Haram yang jaraknya sekitar 20 menit dengan berjalan kaki dari pemondokannya di kawasan Misfalah tersebut.
Sesuai ketentuan hukum di Arab Saudi, pemilik rumah harus mengganti kerugian kehilangan itu, bila memang kejadian terbukti secara sah menurut hukum. (ant)
COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2012
Ketua Kelompok Terbang (Kloter) Sembilan embarkasi Surabaya, Imam Safaat, mengatakan hal itu di Mekkah, Jumat.
Ia mengatakan, anggota jamaah yang mengalami kehilangan tersebut masing-masing, Zainal Arifin 800 riyal dan Rp 3 juta, Abdul Qudus 360 riyal dan Rp 9,7 juta, Surati Suratimah Rp 1,5 juta, Muchtar Aziz 2000 riyal dan Rp 700.000 dan Sholeh Rp 200.000. Zainal, Qudus dan Surati menempati kamar nmr 310, Muhtar Azis kamar 315 dan Sholeh kamar 320.
Uang diambil dari tas surat-surat yang biasa digantungkan di lehar para jemaah. Pada pagi hari saat penghuni kamar ingin melaksanakan sholat subuh, mereka sadar bahwa posisi tas-tas mereka telah berubah dan isinya hilang.
Namun ada juga yang berisi emas, tapi emasnya tidak diambil, kata Imam.
Sementara itu pada rumah yang sama, jemaah Ngatening pernah kehilangan Rp 8 juta pada 5 Oktober 2012.
Sekarang kasusnya telah dilaporkan ke Daker Mekkah Misi Haji Indonnesia, kata Imam dengan menambahkan atas kejadian awal terhadap Ngatening sempat terjadi keributan antarpenghuni karena terjadi saling curiga dan akhirnya ada yang dipisahkan dari kamar yang mengalami kecurian itu.
Pintu memang, menurut Zainal Arifin, ketua rombongan Delapan Kloter Sembilan tidak terkunci saat kejadian dan semua penghuni kamar 315 sedang lelap tidur usai kembali dari beribadah di Masjidil Haram yang jaraknya sekitar 20 menit dengan berjalan kaki dari pemondokannya di kawasan Misfalah tersebut.
Sesuai ketentuan hukum di Arab Saudi, pemilik rumah harus mengganti kerugian kehilangan itu, bila memang kejadian terbukti secara sah menurut hukum. (ant)
COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2012