Bengkulu (ANTARA Bengkulu) - Para petani lada di Provinsi Bengkulu mendambakan bantuan bibit unggul dan tahan hama karena tanaman lada yang ada sekarang sangat rawan serangan penyakit.

"Tanaman lada petani terjangkit penyakit jamur batang itu sudah menyebar di beberapa sentra produksi lada, terutama di wilayah Kabupaten Kaur," kata Ismail seorang petani lada di Bintuhan, Kaur menghubungi, Kamis.

Ia mengatakan, tanaman lada dengan bibit unggul ditanam petani di wilayah Lampung Barat sebagian besar sudah tahan serangan penyakit, terutama jamur batang tersebut.

Sedangkan tanaman lada di wilayah Kaur sebagian besar merupakan bibit asalan secara turun menurun, sehingga bila diserang hama jamur batang banyak tanaman mati.

"Kami hingga saat ini belum bisa mengatasi hama jamur batang tersebut, sedangkan penyuluh pertanian menyarankan untuk mengganti dengan bibit unggul," ujarnya.

Teman-teman petani lada sudah mengusulkan melalui kelompok kepada kecamatan untuk minta bantuan bibit lada unggul kepada Dinas Perkebunan Provinsi Bengkulu, ujarnya.

Kabid pengembangan tanaman perkebunan Dinas Perkebunan Provinsi Bengkulu Najamudin mengatakan, permintaan akan bibit lada unggul itu akan dipenuhi pada tahun anggaran 2013.

Untuk anggaran 2012 sudah tidak mungkin karena ada beberapa pengadaan bibit yang diminta petani pada 2011 antara lain bibit kopi, coklat dan bibit kayu-kayuan.

Seorang pedagang hasil bumi di Kota Bengkulu Edi Kasim mengatakan, pihaknya pekan ini membeli lada hitam dari petani Rp48.500 naik tipis dari sebelumnya Rp48.000 per kilogram.

Harga lada pada tingkat petani pekan ini bervariasi yaitu berkisar antara Rp48.500 hingga Rp50.000 per kilogram dan tergantung pada kekuatan permintaan dari luar Bengkulu.

Pasokan lada dari petani saat ini masih sepi dan permintaan tetap ada namun tidak bisa memenuhinya akibat pasokan kurang, ujarnya. (ANT)

Pewarta:

Editor : Helti Marini S


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2012