Mukomuko (ANTARA Bengkulu) - Sebagian petani di Kabupaten Mukomuko, Provinsi Bengkulu, mulai menerapkan sistem budidaya terpadu dengan cara menggabungkan antara tanaman sawit dan kolam ikan.

"Kalau di daerah lain antara padi dan ikan atau minapadi, sebaliknya petani di daerah ini sepanjang kebun sawitnya dibangun kolam ikan," kata Para peneliti dari Balai Penelitian dan Pengembangan Budi Daya Air Tawar Bogor, Sidi Asih, di Mukomuko, Jumat.

Hal itu disampaikan oleh Sidi Asih, ketika melihat sepanjang tanaman sawit petani di Kecamatan Terasterunjam dan Kecamatan Selagan Raya terdapat kolam ikan lele dan nila yang dibangun sendiri oleh petani menggunakan tarpal. "Kami lihat di sepanjang kolam ikan milik petani setempat tumbuh tanaman sawit, sehingga perpaduan itu bisa meningkatkan ekonomi karena selain hasil ikan air tawar juga dari panen buah sawit," ujarnya.

Menurut dia, dinas kelautan dan perikanan setempat bisa mengembangkannya sehingga di daerah lain terkenal dengan minapadi, di Mukomuko juga bisa dikenal oleh warga di luar daerah itu sebagai daerah minasawit. "Baik itu namanya minapadi atau minasawit, semuanya bisa ciptakan sendiri sepanjang di daerah itu perpaduan budi daya terpadu ikan dan tanaman lainnya yang bisa memberikan nilai tambah bagi petani dan masyarakat," ujarnya lagi.

Sekretaris DKP Kabupaten Mukomuko Winarto mengatakan hambatan daerah itu belum dibuat nama minasawit karena aktivitas petani melakukan perpaduan budi daya ikan dan tanaman sawit termasuk tanaman karet belum banyak. "Jika perpaduan budi daya ikan dan tanaman sawit telah banyak kemungkinan nama itu bisa melekat untuk daerah ini," ujarnya.(FTO)

Pewarta:

Editor : Rangga Pandu Asmara Jingga


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2012