Wakil Ketua DPR RI Fahri Hamzah mendukung langkah Presiden Joko Widodo (Jokowi) membangun istana kepresidenan di Papua, mencerminkan visi revolusi mental dan poros maritim.

"Papua sangat penting sekali ada kehadiran fisik. Jadi dengan dibukanya istana di Papua, itu kehadiran simbolik yang baik dan bagus sekali," kata Fahri di Kompleks Parlemen, Jakarta, Selasa.

Baca juga: Papua Terkini - Jokowi janjikan 1.000 sarjana Papua akan bekerja di BUMN

Dia mengatakan, usulan membangun istana presiden itu sudah dilontarkannya sejak lama, bahkan dirinya lebih setuju apabila ibu kota dipindahkan ke Papua.

Fahri menilai Indonesia harus memulai tradisi Asia-Pasifik, maritim itu basisnya Pasifik dan salah satu wilayah paling besar di Pasifik itu adalah Papua.

"Artinya pulau paling besar di Pasifik ini Papua selain Australia," ujarnya.

Dia menilai selain mendirikan istana kepresidenan di Papua, pemerintah harus menghidupkan kembali bandara di Biak dan melakukan pemekaran di wilayah Papua.

Baca juga: Papua Terkini - Tahun depan, Istana Presiden akan dibangun di "Pulau Cendrawasih"

Fahri mengatakan, wilayah Papua terlalu besar sehingga perlu dilakukan pemekaran agar pengelolaan masyarakat lebih intensif sehingga paling tidak ada enam provinsi dan beberapa kabupaten/kota dihidupkan kembali.

"Kita jangan bicara jumlah penduduk ya, tapi kita bicara jumlah dan luas teritorinya. Kita sebagai bangsa wajib menjadikan pulau itu yang makmur dan pulau yang sejahtera," katanya.

Pewarta: Imam Budilaksono

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2019