Seorang remaja putri Siti Khadijah (16), warga Desa Pantai Ulin, Kecamatan Simpur, Kabupaten Hulu Sungai Selatan, Kalsel, menggegerkan warga setelah ditemukan meninggal dunia dalam keadaan gantung diri.
Kapolres HSS AKBP Dedy Eka Jaya melalui Kasubag Humas IPTU H Gandhi Ranu S, di Kandangan, Kamis, mengatakan penyebab pastinya korban bunuh diri belum bisa ditentukan, karena masih dalam penyelidikan polisi.
"Namun diduga korban mengalami depresi, termasuk setelah berhenti kerja di wilayah kabupaten tetanggga sehingga nekat mengakhiri hidupnya," katanya, saat memberikan keterangan pers.
Dijelaskan dia, kejadiannya kemarin, Rabu (11/9) sekira pukul 14.00 Wita di Tempat Kejadian Perkara (TKP) yang merupakan rumah tinggal korban dan keluarganya.
Kronologisnya, berawal saat korban berada di rumah seorang diri dan ketika adik korban pulang sekolah sekitar pukul 13.30 Wita, kemudian masuk ke rumah dan bermaksud ingin ke kamar yang berada di lantai dua.
Setelah itu, mendapati korban sudah dalam keadaan gantung diri dengan menggunakan kain kerudung yang diikatkan ke kayu pelapon rumah, dengan ketinggian kurang lebih dua meter.
Selanjutnya adik korban memberi kabar ke pamannya dan kemudian disampaikan kepada Ketua RT dan oleh Ketua RT melaporkan kejadian ke Mapolsek Simpur.
"Pihak keluarga telah menerima kematian korban dan menyatakan secara tertulis menolak untuk dilakukan visum dan otopsi, dan tidak ditemukan unsur kekerasan di tubuh korban," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2019
Kapolres HSS AKBP Dedy Eka Jaya melalui Kasubag Humas IPTU H Gandhi Ranu S, di Kandangan, Kamis, mengatakan penyebab pastinya korban bunuh diri belum bisa ditentukan, karena masih dalam penyelidikan polisi.
"Namun diduga korban mengalami depresi, termasuk setelah berhenti kerja di wilayah kabupaten tetanggga sehingga nekat mengakhiri hidupnya," katanya, saat memberikan keterangan pers.
Dijelaskan dia, kejadiannya kemarin, Rabu (11/9) sekira pukul 14.00 Wita di Tempat Kejadian Perkara (TKP) yang merupakan rumah tinggal korban dan keluarganya.
Kronologisnya, berawal saat korban berada di rumah seorang diri dan ketika adik korban pulang sekolah sekitar pukul 13.30 Wita, kemudian masuk ke rumah dan bermaksud ingin ke kamar yang berada di lantai dua.
Setelah itu, mendapati korban sudah dalam keadaan gantung diri dengan menggunakan kain kerudung yang diikatkan ke kayu pelapon rumah, dengan ketinggian kurang lebih dua meter.
Selanjutnya adik korban memberi kabar ke pamannya dan kemudian disampaikan kepada Ketua RT dan oleh Ketua RT melaporkan kejadian ke Mapolsek Simpur.
"Pihak keluarga telah menerima kematian korban dan menyatakan secara tertulis menolak untuk dilakukan visum dan otopsi, dan tidak ditemukan unsur kekerasan di tubuh korban," katanya.
Editor : Musriadi
COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2019