Dinas Pemadam Kebakaran Kabupaten Rejang Lebong, Provinsi Bengkulu menyebutkan kasus kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) yang mereka tangani terhitung 31 Juli sampai pertengahan September mencapai 22 kasus.

Kepala Dinas Damkar Rejang Lebong, Sumardi di Rejang Lebong, Selasa, mengatakan kasus kebakaran hutan dan lahan di daerah itu paling banyak terjadi dalam wilayah Kecamatan Padang Ulak Tanding.

"Sampai dengan hari ini, jumlah kasus kebakaran lahan yang kita tangani sudah ada 22 kasus, tetapi lahan yang terbakar ini langsung berhasil dipadamkan petugas dengan dibantu anggota TNI/Polri, BPBD dan masyarakat," jelas dia.

Dari 22 kasus kebakaran hutan dan lahan yang terbakar ini kata dia, dengan luasan 0,5 hektare dan terluas 2 hektare sehingga totalnya berkisar 17 hektare.
Kasus kebakaran lahan kosong dan kebun baik karet maupun sawit milik warga tersebut, kebanyakan disebabkan puntung rokok yang dibuang sembarangan sehingga saat musim kemarau seperti saat ini bisa langsung menyulut kebakaran lahan sehingga merambat areal perkebunan maupun pemukiman warga.

Adapun sebaran kasus kebakaran hutan dan lahan yang terjadi di Kabupaten Rejang Lebong yang berhasil mereka tangani antara lain dalam wilayah Kecamatan Selupu Rejang, Binduriang, Bermani Ulu, dan Kecamatan Kota Padang masing-masing dua kali kejadian.

Selanjutnya Bermani Ulu Raya, Sindang Beliti Ulu dan Kecamatan Curup Utara satu kejadian.

Sedangkan untuk kecamatan terbanyak adalah Padang Ulak Tanding yang mencapi 11 kejadian, di mana lokasi paling sering terjadi kebakaran lahan dan perkebunan yang berada di Desa Guru Agung, Karang Baru, Muara Talita, Kasie Kasubun.

Untuk mencegah terjadinya kebakaran hutan dan lahan pihaknya mengimbau, kalangan masyarakat tersebar dalam 15 kecamatan agar tidak membakar lahan yang akan dijadikan perkebunan baru karena rentan menyebabkan terjadinya kebakaran hutan dan lahan.

Selain itu, warga juga agar tidak membuang puntung rokok sembarangan, kemudian membakar sampah harus ditunggui dan tidak boleh dilakukan di dekat lahan kosong.

Pewarta: Nur Muhamad

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2019