Bengkulu (ANTARA Bengkulu) - Provinsi Bengkulu hingga saat ini kekurangan pasokan es balok untuk kebutuhan nelayan meskipun sudah ada dua pabrik yang beroperasi.

"Pasokan batu es di Bengkulu hingga saat ini didatangkan dari provinsi tetangga yaitu dari wilayah Sumsel," kata Pelaksana Teknis Kepala Bidang Perdagangan Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan Usaha Kecil Menengah Provinsi Bengkulu Alwi di Bengkulu, Rabu.

Ia mengatakan, kebutuhan es balok di Bengkulu mencapai 5.000 batang per hari, sedangkan produksi lokal baru 2.500 batang.

Kekurangan itu, katanya, dipenuhi dengan pasokan dari luar Bengkulu.

Belum lama ini, diresmikan satu pabrik es balok di kawasan Pasar Bengkulu, Kecamatan Sungai Serut, Kota Bengkulu, dengan kapasitas 200 batang (10 ton) per hari.

Pabrik batu es itu dikelola oleh Koperasi "Serba Usaha" dengan nilai investasi sebesar Rp1,3 miliar. Investasi itu bantuan dari Kementerian Koperasi pada 2012.

"Dengan beroperasi pabrik es mini itu sudah menambah jumlah produksi batu es di Bengkulu, namun kekurangannya tetap di pasok dari provinsi tetangga," katanya.

Ketua kelompok nelayan Kota Bengkulu Padli mengatakan selama ini nelayan membeli es balok Rp17.000 per batang.

Ia mengharapkan, dengan beroperasinya satu pabrik batu es mini itu harga batu es bisa turun menjadi Rp13.000 per batang.

"Batu es salah satu kebutuhan pokok para nelayan, baik nelayan pancing maupun nelayan jaring, sedangkan kebutuhan ke depan makin meningkat," katanya. (ANTARA)

Pewarta:

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2012