Lomba film pendek yang digelar Perum LKBN Antara Biro Kepulauan Riau dipercaya dapat melahirkan sineas muda berbakat dari berbagai daerah di Indonesia.
"Kita percaya bahwa di Batam dan daerah lainnya, ada banyak sineas berbakat, hanya saja mereka belum dapat menunjukkan karyanya. Melalui lomba-lomba seperti inilah hasil karya mereka bisa ditunjukkan," kata Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Batam Ardiwinata di Batam, Jumat.
Selama ini, para pegiat film berkarya sendiri-sendiri. Hasilnya pun hanya dapat dinikmati orang-orang terdekat. Karenanya mereka membutuhkan wadah untuk mempertontonkan film yang dibesut.
Apalagi, lanjut Ardi, banyak sineas muda yang memiliki keterbatasan akses untuk menunjukkan karya mereka.
"Saya percaya, pegiat di daerah-daerah memiliki karya yang besar. Jangan dibilang karya mereka tidak bagus. Justru mereka kreatif, di tengah keterbatasan bisa menghasilkan film," kata Ardi.
Lomba film pendek Antara juga dipercaya mampu meningkatkan kreatifitas anak muda dalam merancang cerita bergambar, dengan menyesuaikan tema yang ditentukan.
Apalagi lomba mengangkat tema "Budaya Manis Laku sebagai Citra Bangsa". Para sineas muda diminta menyusun naskah dan gambar yang mencerminkan budaya bangsa yang elok.
Menurut Ardi, tema itu diharapkan mampu melestarikan budaya manis yang selama ini turun-temurun dikerjakan, demi meningkatkan citra bangsa.
"Misalnya, budaya pamit, mencium tangan orang tua sebelum berangkat. Itu manis sekali. Dan memiliki nilai yang tinggi, memiliki arti menghormati orang tua, dan meminta doa agar perjalanan dan kegiatannya diridhai," kata Ardi.
Ia berharap, dengan lomba yang digelar Antara, dapat melestarikan budaya manis laku, sebagai ciri khas orang Indonesia.
Perum LKBN Antara Biro Kepri menyelenggarakan Lomba Film Pendek dalam menyemarakkan HUT Perum LKBN Antara yang ke-82.
Lomba yang bekerja sama dengan Pemkot Batam, Pemkab lingga, Pemkab Natuna, Pelni, PGN dan IMQ itu mengganjar juaranya dengan hadiah jutaan rupiah.
COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2019
"Kita percaya bahwa di Batam dan daerah lainnya, ada banyak sineas berbakat, hanya saja mereka belum dapat menunjukkan karyanya. Melalui lomba-lomba seperti inilah hasil karya mereka bisa ditunjukkan," kata Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Batam Ardiwinata di Batam, Jumat.
Selama ini, para pegiat film berkarya sendiri-sendiri. Hasilnya pun hanya dapat dinikmati orang-orang terdekat. Karenanya mereka membutuhkan wadah untuk mempertontonkan film yang dibesut.
Apalagi, lanjut Ardi, banyak sineas muda yang memiliki keterbatasan akses untuk menunjukkan karya mereka.
"Saya percaya, pegiat di daerah-daerah memiliki karya yang besar. Jangan dibilang karya mereka tidak bagus. Justru mereka kreatif, di tengah keterbatasan bisa menghasilkan film," kata Ardi.
Lomba film pendek Antara juga dipercaya mampu meningkatkan kreatifitas anak muda dalam merancang cerita bergambar, dengan menyesuaikan tema yang ditentukan.
Apalagi lomba mengangkat tema "Budaya Manis Laku sebagai Citra Bangsa". Para sineas muda diminta menyusun naskah dan gambar yang mencerminkan budaya bangsa yang elok.
Menurut Ardi, tema itu diharapkan mampu melestarikan budaya manis yang selama ini turun-temurun dikerjakan, demi meningkatkan citra bangsa.
"Misalnya, budaya pamit, mencium tangan orang tua sebelum berangkat. Itu manis sekali. Dan memiliki nilai yang tinggi, memiliki arti menghormati orang tua, dan meminta doa agar perjalanan dan kegiatannya diridhai," kata Ardi.
Ia berharap, dengan lomba yang digelar Antara, dapat melestarikan budaya manis laku, sebagai ciri khas orang Indonesia.
Perum LKBN Antara Biro Kepri menyelenggarakan Lomba Film Pendek dalam menyemarakkan HUT Perum LKBN Antara yang ke-82.
Lomba yang bekerja sama dengan Pemkot Batam, Pemkab lingga, Pemkab Natuna, Pelni, PGN dan IMQ itu mengganjar juaranya dengan hadiah jutaan rupiah.
COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2019