Kepala Operasional PO Sriwijaya Express Bengkulu Aji Supriadi mengatakan, mobil bus Sriwijaya yang jatuh ke jurang di Liku Lematang, Desa Prahu Dipo, Kecamatan Dempo Selatan, Kota Pagaralam, Sumatera Selatan pada Senin malam (23/12) sudah beroperasi selama sekitar 20 tahun.

Baca juga: 7 korban meninggal kecelakaan Bus Sriwijaya Bengkulu-Palembang teridentifikasi

Baca juga: Korban meninggal bus Sriwijaya rute Bengkulu-Palembang jadi 25 orang

Aji mengatakan, bus itu dibeli oleh PO Sriwijaya Express pada tahun 1999. Kata Aji, pihaknya selalu melakukan pemeriksaan terhadap semua bus sebelum berangkat, termasuk bus Sriwijaya dengan nomor polisi BD 7031 AU yang jatuh ke jurang tersebut.

Surat pemeriksaan kendaraan berkala atau uji KIR bus tersebut terakhir dilakukan 6 bulan yang lalu. Surat uji KIR bus tersebut akan berakhir pada 26 Februari 2020 mendatang. Selain itu, Aji juga memastikan pajak bus tersebut dalam kondisi hidup.

"Kendaraan itu tahun 99. Kita cek terus mobil itu secara berkala berdasarkan peraturan. Mati KIR mobil itu sekitar bulan Februari tanggal 26 nanti. Pajaknya hidup," kata Aji saat diwawancarai di kantor PO Sriwijaya di Desa Pekik Nyaring, Kecamatan Pondok Kelapa, Kabupaten Bengkulu Tengah, Provinsi Bengkulu, Selasa (24/12).

Dijelaskan Aji, bus Sriwijaya yang jatuh ke jurang itu selama ini melayani rute Provinsi Bengkulu, Kota Palembang dan Jakarta. Sebelum jatuh ke jurang, mobil bus tersebut baru kembali ke Bengkulu setelah melayani rute dari Kota Palembang.

Baca juga: Bus Sriwijaya rute Bengkulu-Palembang tabrak beton sebelum terjun ke jurang

Baca juga: 24 meninggal, berikut nama korban selamat kecelakaan bus Sriwijaya Bengkulu-Palembang

"Mobil ini melayani rute ke Palembang terus ke Jakarta. Sebelum berangkat itu mobil itu dicek disini (di kantor), nota-nota pembelian alat mobil itu masih ada yang tanggal kemarin itu," jelas Aji.

Sementara itu, Kabid Humas Polda Bengkulu AKBP Sudarno saat dihubungi Selasa (24/12) mengatakan, kecelakaan bus Sriwijaya terjadi sekitar pukul 23.30 WIB. Penyelidikan kecelakaan bus itu dilakukan oleh jajaran kepolisian di Polda Sumsel.

Saat ini, kata Sudarno, pihaknya belum mengetahui penyebab pasti kecelakaan itu, sebab kepolisian sedang melakukan pendalaman. Namun Sudarno membenarkan bahwa kecelakaan itu menyebabkan beberapa penumpang meninggal dunia.

"Iya penyelidikannya dilakukan oleh Polda Sumsel. Saat ini sedang dilakukan identifikasi korban dan pendataan lainnya. Kami belum bisa memberi informasi lebih jauh, nanti kalau ada data terbatu akan kami rilis lagi," kata AKBP Sudarno.

Pewarta: Carminanda

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2019