Dinas Kesehatan Kabupaten Rejang Lebong, Provinsi Bengkulu mencatat sepanjang 2019 lalu jumlah penduduk daerah itu yang menderita penyakit hipertensi atau darah tinggi mencapai 2.079 orang.

Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan Rejang Lebong, Hamka di Rejang Lebong, Selasa, mengatakan jumlah penduduk setempat yang diketahui menderita penyakit hipertensi tersebut berdasarkan laporan dari 21 Puskesmas yang tersebar dalam 15 kecamatan di Rejang Lebong serta pendataan oleh kader Germas 211 Rejang Lebong.

"Penderita penyakit hipertensi atau darah tinggi ini sepanjang tahun 2019 lalu tercatat mencapai 2.079 orang, di mana dari jumlah itu pasien yang meninggal dunia ada 171 orang," jelas dia.

Banyaknya warga daerah itu yang menderita penyakit ini kata dia, karena mereka tidak bisa menjaga pola makan yang sehat akibat banyak mengonsumsi garam maupun makan makanan yang banyak mengandung kolesterol, kurang berolahraga dan lainnya.

"Mereka dianjurkan berolahraga 60 menit sehari, kemudian jika sudah terdeteksi menderita hipertensi agar rutin berobat minimal dua minggu sekali dan makan obat, serta tidak mengonsumsi makan makanan mengandung kolesterol maupun mengonsumsi garam," urainya.

Sementara itu, untuk jenis penyakit lainnya seperti Demam Berdarah Dengue (DBD) pada tahun ini mengalami penurunan dari tahun sebelumnya sebanyak 220 kasus menjadi 109 kasus.

Kendati kasus DBD mengalami penurunan, namun dari jumlah itu terdapat satu orang yang dinyatakan meninggal dunia lantaran terlambat dibawa ke petugas medis.

Sedangkan, untuk kasus gigitan Hewan Penular Rabies (HPR) yang berhasil ditangani petugas sebanyak 210 kasus, dan tidak ada yang dinyatakan meninggal dunia. Jumlah kasus gigitan ini menurun dibandingkan 2018 sebanyak 288 kasus.

Penyakit lainnya yang banyak ditemukan di daerah itu ialah, stroke yang mencapai 63 kasus dengan jumlah penderita yang meninggal sebanyak 42 orang.

Sedangkan untuk kasus penyakit malaria juga ditemukan dengan jumlah warga yang mengalaminya sebanyak 45 orang, serta penyakit pneumonia atau infeksi pada kantung udara dalam paru-paru dengan jumlah penderita sebanyak 14 orang.***3***

Pewarta: Nur Muhamad

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2020