Berat total ikan yang mati di kawasan Danau Maninjau, Kabupaten Agam, Sumatera Barat, mencapai 63 ton menurut pejabat Dinas Perikanan dan Ketahanan Pangan setempat pada Kamis.
"Kematian ikan ini kemungkinan akan bertambah, karena pada Rabu (5/2) ikan mati hanya 1,5 ton," kata Kepala Dinas Perikanan dan Ketahanan Pangan Kabupaten Agam Ermanto di Lubukbasung.
Ikan-ikan mati itu, menurut dia, berasal dari keramba jaring apung milik 11 petani di Linggai, Nagari Duo Koto, Kecamatan Tanjungraya. Masing-masing petani menghadapi kematian antara satu sampai 15 ton di daerah itu.
"Empat petani menghadapi kematian ikan di atas 10 ton," katanya.
Ia menjelaskan bahwa ikan-ikan di keramba-keramba yang ditempatkan di kawasan Danau Maninjau mati setelah angin kencang datang pada Minggu (2/2).
"Kematian ikan itu mulai terjadi pada Rabu (5/2)," katanya.
"Kami sudah mengimbau petani agar tidak membuang bangkai ikan ke dalam danau. Saat ini pemerintah kecamatan sedang mencari lokasi penguburan bangkai ikan," ia menambahkan.
Ermanto juga menganjurkan petani segera memanen ikan dari keramba mereka atau memindahkan ikan yang sudah disemai ke kolam air yang tenang untuk menekan kerugian.
COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2020
"Kematian ikan ini kemungkinan akan bertambah, karena pada Rabu (5/2) ikan mati hanya 1,5 ton," kata Kepala Dinas Perikanan dan Ketahanan Pangan Kabupaten Agam Ermanto di Lubukbasung.
Ikan-ikan mati itu, menurut dia, berasal dari keramba jaring apung milik 11 petani di Linggai, Nagari Duo Koto, Kecamatan Tanjungraya. Masing-masing petani menghadapi kematian antara satu sampai 15 ton di daerah itu.
"Empat petani menghadapi kematian ikan di atas 10 ton," katanya.
Ia menjelaskan bahwa ikan-ikan di keramba-keramba yang ditempatkan di kawasan Danau Maninjau mati setelah angin kencang datang pada Minggu (2/2).
"Kematian ikan itu mulai terjadi pada Rabu (5/2)," katanya.
"Kami sudah mengimbau petani agar tidak membuang bangkai ikan ke dalam danau. Saat ini pemerintah kecamatan sedang mencari lokasi penguburan bangkai ikan," ia menambahkan.
Ermanto juga menganjurkan petani segera memanen ikan dari keramba mereka atau memindahkan ikan yang sudah disemai ke kolam air yang tenang untuk menekan kerugian.
COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2020