Surabaya (ANTARA Bengkulu) - Pelatih Persebaya Surabaya yang berlaga di kompetisi Divisi Utama Liga Indonesia, Miroslav Janu, meninggal dunia pada Kamis, akibat terkena serangan jantung.

Asisten Manajer Persebaya Divisi Utama Amran Said Ali ketika dihubungi ANTARA mengatakan, pelatih berasal dari Republik Ceko itu menghembuskan nafas terakhir sekitar pukul 12.30 WIB dan saat ini jenazahnya masih di Rumah Sakit Islam Jemursari Surabaya.

"Saat ini jenazah 'coach' (pelatih) Janu masih di rumah sakit dan rencananya akan dipulangkan ke negara asalnya Republik Ceko," kata Amran.

Namun, ia belum bisa memastikan kapan jenazah pelatih berusia 53 tahun yang pernah menangani PSM Makassar, Arema Indonesia, dan Persela Lamongan itu akan diberangkatkan ke Republik Ceko.

"Kami juga sudah menghubungi pihak keluarganya di Ceko dan sedang mengurus surat-surat untuk pemulangannya, termasuk mencarikan transportasi pengiriman jenazah," katanya.

Sehari sebelum meninggal dunia, Miroslav Janu dan rombongan tim Persebaya baru saja kembali ke Surabaya setelah menjalani pemusatan latihan di Bali selama seminggu. Selama di Bali, kondisi kesehatan Janu cukup prima dalam memimpin latihan anak-anak asuhannya.

Menurut informasi yang diperoleh wartawan, Janu yang tinggal di salah satu apartemen elit di Surabaya, merasakan nyeri di bagian dada ketika sedang membaca koran selepas mandi.

Miroslav Janu kemudian diantar penjaga apartemen ke RSI Jemursari Surabaya untuk menjalani pemeriksaan medis, namun sampai di rumah sakit kondisinya tidak tertolong dan meninggal dunia.

Mengutip laman Wikipedia, Miroslav Janu lahir pada 8 November 1959 di Republik Ceko dan pernah berkarir sebagai pemain pada periode 1977-1994 di beberapa klub, antara lain Slavia Praha, Bohemians 1905, dan Sabah FA.

Pria yang akrab disapa Coach Janu itu datang ke Indonesia pada 2003 dengan menjadi pelatih tim Persigo Gorontalo. Tidak lama di Persigo, Janu pindah mengarsiteki PSM Makassar selama dua musim pada 2003-2005.

Setelah kontraknya di Makassar berakhir, dia kembali ke negaranya dan menjadi asisten pelatih di klub Slavia Praha. Setahun berikutnya pada 2007, Janu kembali ke Indonesia untuk menangani Arema Malang.

Pada kompetisi musim 2010/2011, Janu kembali dikontrak "Singo Edan" (julukan Arema Indonesia), setelah dua tahun pulang kampung menangani Slavia Praha (tim B).

Sebelum dikontrak menjadi pelatih Persebaya Divisi Utama pada 2012, Miroslav Janu terakhir melatih tim Persela Lamongan di kompetisi Liga Super Indonesia 2011/2012 dan mengantarkan tim tersebut finis di peringkat keempat klasemen akhir.

Asisten Manajer Persela Yuhronur Efendi yang dihubungi ANTARA secara terpisah mengaku kaget dengan kabar meninggalnya mantan pelatih timnya tersebut.

"Janu sosok pelatih yang memiliki integritas tinggi dan pintar dalam meramu strategi permainan sehingga Persela menjadi tim yang tangguh pada musim lalu," kata Yuhronur yang juga Sekretaris Daerah Kabupaten Lamongan itu. (Antara)

Pewarta:

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2013