Bengkulu (ANTARA) - Kepala Kantor Kementerian Agama Kota Bengkulu Yasaroh menyebut hampir 90 persen masjid di kota itu sudah mengikuti anjuran Majelis Ulama Indonesia untuk tidak melaksanakan ibadah salat tarawih berjamaah.
Ia menjelaskan, sedikitnya ada 450 masjid yang terdata di Kantor Kementerian Agama Kota Bengkulu dan 10 persen dari total tersebut atau sekitar 45 masjid masih menyelenggarakan ibadah salat tarawih berjamaah.
"Pantauan kami serta laporan dari masing-masing KUA di kecamatan, sekitar 90 persen mesjid sudah tidak melaksanakan kegiatan ibadah tarawih bersama, tapi sekitar 10 masjid masih melaksanakan," kata Yasaroh di Bengkulu, Senin (27/4).
Kendati masih ada sekitar 10 persen masjid yang melaksanakan ibadah salat tarawih berjamaah, namun kata Yasaroh, jumlah jamaahnya hanya sedikit dan tidak seperti jamaah pada ramadhan tahun lalu.
"Memang dari laporan masing-masing KUA masih ada masjid yang melaksanakan ibadah tarawih di masjid, namun tidak maksimal, jumlah jemaahnya tidak seperti biasanya," ucap Yasaroh.
Yasaroh mengimbau kepada pengurus masjid yang masih melaksanakan ibadah salat tarawih berjamaah untuk mematuhi imbauan MUI dan pemerintah untuk tidak melakukan salat tarawih di masjid selama masa pandemi COVID-19.
Hal itu dilakukan sebagai upaya memutus mata rantai penularan virus korona jenis baru yang menyebabkan COVID-19 dan telah menghilangkan banyak nyawa.
"Namun jika kondisi wabah pandemic COVID-19 ini sudah berlalu, silahkan kembali melakukan aktifitas ibadah di mesjid seperti biasanya," kata Yasaroh.