Bengkulu (ANTARA) - Direktur Utama Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) M Yunus Bengkulu Zulkimaulub Ritonga mengaku telah menutup sementara sejumlah pelayanan di rumah sakit tersebut termasuk pelayanan polikilik karena fokus menangani pasien COVID-19.
"Ini harus kita lakukan mengingat perkembangan jumlah pasien positif corona di Provinsi Bengkulu yang terus bertambah dan ini bagian dari strategi kita supaya rumah sakit ini bisa berperan sebagai pusat rujukan di dalam melayani kasus COVID-19," kata Zulkimaulub di Bengkulu, Minggu.
Ia menjelaskan keputusan tersebut terpaksa diambil untuk memaksimalkan kinerja tenaga medis yang tersisa di rumah sakit tersebut, mengingat ada 59 tenaga medis yang saat ini sedang dikarantina karena diduga terpapar COVID-19.
Ke depan, kata dia, petugas medis yang tersisa akan bergantian menangani pasien COVID-19 untuk memperkecil risiko penularan dan bisa memberikan waktu istirahat untuk tenaga medis yang lain.
Zulkimaulub menambahkan untuk pelayanan yang ditutup seperti poliklinik akan dialihkan ke rumah sakit lain di Kota Bengkulu.
Namun, RSUD M Yunus Bengkulu tetap membuka pelayanan untuk kemoterapi, bedah saraf dan talasemia karena pelayanan itu tidak dimiliki rumah sakit lain.
"Ketika nanti rumah sakit penyangga tidak ada yang bisa melayani, bisa berkoordinasi dengan RSMY. Namun jika kemampuan RSMY juga terbatas maka akan dirujuk kembali sebagaimana yang selama ini dilakukan," paparnya.
RSUD M Yunus Bengkulu tutup layanan poliklinik
Minggu, 10 Mei 2020 15:03 WIB 3567