Palembang (ANTARA) - Bank Indonesia Perwakilan Provinsi Sumatera Selatan mengharapkan warga Palembang tidak melakukan panic buying untuk merespon penerapan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) yang mulai berlaku Rabu .
Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Sumatera Selatan Hari Widodo di Palembang, Rabu, mengatakan imbauan ini untuk menjaga kestabilan harga, apalagi kondisi ini berbarengan dengan momen Hari Raya.
"Beli saja sesuai kebutuhan, saat ini stok kebutuhan pangan semuanya tersedia. Lagi pula, pemerintah sudah memastikan bahwa untuk toko penyedia kebutuhan pokok diizinkan tetap buka selama PSBB," kata Harri.
Berdasarkan pemantauan Tim Pengendali Inflasi Daerah Provinsi Sumatera Selatan, komoditas seperti beras, jagung, cabai merah, ayam, dan telur ayam sangat mencukupi kebutuhan masyarakat.
Sedangkan gula pasir, saat ini Bulog sudah mendapatkan suplai 512 ton gula impor sehingga dapat melakukan operasi pasar di sejumlah pasar tradisional untuk mengendalikan kenaikan harga.
Gula dalam operasi pasar tersebut dijual hanya Rp12.500 per kilogram sesuai HET, padahal sebelumnya harga jual sempat menyentuh Rp17.000 per kilogram selama beberapa pekan.
“Stok beras Sumsel justru cukup untuk lima bulan ke depan, hanya bawang merah saja yang butuh pasokan dari luar daerah,” kata dia.
Terkait bawang merah tersebut, Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan Provinsi Sumatera Selatan Taufik Gunawan mengatakan produksinya masih defisit.
Stok bawang merah saat ini hanya 121 ton sedangkan kebutuhan konsumsi mencapai 1.818 ton.
“Kami sedang menunggu pasokan dari luar daerah,” kata dia.
PSBB Palembang, warga diharapkan tidak 'panic buying'
Kamis, 21 Mei 2020 10:56 WIB 2069