Bengkulu (ANTARA) - Wisata mangrove "Pulau Kemanyan" di Kelurahan Surabaya Kota Bengkulu, yang baru dibuka untuk umum mulai ramai ramai dikunjungi wisatawan domestik dengan menerapkan sistem normal baru. Setibanya di lokasi wisata, pengunjung diwajibkan mencuci tangan dan wajib menggunakan masker.
"Kami berikan nama kemanyan karena dulu disini banyak bambu jenis kemanyan," kata salah satu pengelola Iskandar di Bengkulu, Rabu.
Ia menambahkan bahwa wisata Pulau Kemanyan ini memiliki luas sekira 40 hektare namun hanya 5 hektare yang baru dikelola.
Sebab saat ini wisata pohon Kemanyan masih dalam tahap pembangunan dan perluasan.
Iskandar mengatakan jika pihaknya memilih untuk membuka objek wisata sebab lahan tersebut tidak cocok untuk pertanian karena airnya memiliki kandungan asam yang terlalu tinggi.
Selain disuguhi pohon mangrove, di lokasi wisata alam ini juga menyuguhkan pepohonan yang rindang, rumah pohon dan berbagai patung hewan.
Bagi pengunjung yang ingin datang saat ini pihaknya hanya mematok harga untuk parkir yaitu sebesar Rp2000 per motor.
"Uang tersebut juga digunakan untuk membantu pembangunan seperti beli kayu, paku dan lainnya," ujarnya.
Salah satu pengunjung mengatakan jika wisata mangrove sangat direkomendasikan kepada masyarakat yang ingin mengajak keluarganya liburan.
"Wisata ini sangat cocok untuk keluarga untuk makan siang dan menghabiskan waktu bersama keluarga," terang Lucya.
Pengelola wisata mangrove Bengkulu terapkan normal baru
Rabu, 8 Juli 2020 16:11 WIB 10029