UPP Rejang Lebong tempati lokasi perkuliahan baru

Rejang Lebong (ANTARA) - Universitas Pat Petulai (UPP) Kabupaten Rejang Lebong, Provinsi Bengkulu segera menempati lokasi perkuliahan yang baru di bekas gedung RSUD Curup.

Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Rejang Lebong R.A. Denni di Rejang Lebong, Sabtu, mengatakan saat ini eksgedung RSUD Curup tersebut sedang dalam masa renovasi dan penyiapan ruangan perkuliahan yang diperkirakan September mendatang sudah dapat digunakan.

"Kita akan ubah dulu ruangan yang dulu bentuknya masih berupa kamar-kamar kecil untuk kebutuhan ruang perkuliahan, mudah-mudahan dalam tahun ini juga kita akan segera pindah ke gedung yang baru," kata Denni yang juga Ketua Yayasan UPP.

RSUD Curup kini telah direlokasi di kawasan Jalur Dua, Kecamatan Merigi Kepahiang.

Dia menambahkan rencana pemindahan perkuliahan di gedung baru itu akan disesuaikan dengan kemampuan yayasan dalam menyelesaikan renovasi bangunan, terutama untuk rektorat dan ruangan perkuliahan maupun ruangan pegawai.

Sejauh ini, katanya, hibah bangunan eks-RS ke UPP Rejang Lebong itu, masih dalam proses, kendati demikian pihak UPP sudah mendapat izin pinjam pakai dari Pemkab Rejang Lebong.

Rektor UPP Profesor Alnopri menyatakan pihaknya berkeinginan masa pengenalan kehidupan kampus (PKK) mahasiswa baru pada September mendatang sudah bisa dilaksanakan di kampus baru itu sehingga semua kegiatan bisa terpusat dalam satu tempat.

"Saya berharap PKK nanti sudah bisa di situ, kita upayakan tanggal 18-19 September. Semuanya akan pindah ke sana, lima prodi pindah semua. Untuk kampus UPP yang lama nantinya akan kita jadikan tempat kegiatan yayasan, termasuk jadi mes karyawan," kata dia.

Universitas yang dipimpinnya itu, kata Alnopri, pada penerimaan mahasiswa baru tahun ini sudah tercatat 131 orang mendaftar dari target yang ditentukan 250 orang, dan diperkirakan pendaftar ini akan terus bertambah hingga batas akhir 14 September mendatang.

"Seluruh prodi sudah terisi, paling banyak ilmu komputer saat ini sudah di atas 50. Agribisnis di atas 40, kemudian akutansi 22 orang, agrotek dan sains perkopian masing-masing 12 dan 11 orang. Kalau nantinya lebih dari 50 orang maka akan kita buka dua kelas," tambah dia.