Bengkulu (ANTARA Bengkulu) - Beberapa seniman pelukis di Bengkulu turun ramaikan aksi lukis tembok bermuatan pesan pembangunan kependudukan.
"Mural, seni lukis tembok yang mengandung pesan moral merupakan media yang tepat sasaran dalam membina dan membangun remaja yang mandiri," kata Kepala perwakilan Badan kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Provinsi Bengkulu widati diselah peninjauan mural.
Lukis tembok halaman kantor BKKBN Bengkulu salah satu langkah dalam membina kaum muda untuk menjadi generasi yang berakhlak mulia melalui pesan-pesan moral yang terkandung dalam lukisan itu.
Hadir pada lukis tersebut selain sejumlah pejabat BKKBN setempat lebih berkesan aksi coretan tembok sepanjang puluhan meter itu tampak Direktur Perencanaan Pengendalian Penduduk BKKBN Satrijo Pramono Hindarto ikut menyampaikan pesan lewat coretannya " Kawin Mudo Penuh Risiko" pesan Yoyok panggilan akrab Satrijo.
Widati mengatakan, aksi lukis tembok (mural) memuat pesan moral bagi masyarakat terkhusus kaum muda untuk membangun sikap dan perilaku remaja yang positif. Sebab perlunya hal itu melihat kondisi kependudukan yang komplek akan dapat diatasi melalui pembinaan moral kaum muda sebagai generasi penerus pembangunan.
Beberapa permasalahan remaja dewasa ini dapat diatasi bermuara dari pembangunan, bina mental upaya membentuk perilaku yang sehat, dengan menghindari beberapa persoalan menghadang masa depan remaja. Pesan yang dapat dimuat dalam mural tersebut yakni risiko penyalah gunaan narkoba, seks bebas serta risiko pernikahan dini sejumlah persoalan tersebut dapat memutus matarantai pembangunan kependudukan, ujarnya.
Ia menambahkan, dalam pembinaan dan pembangunan remaja, selaku lembaga yang mengemban tugas pembangunan kependudukan dan KB terdapat pembinaan ekstrakuliuler pada kelompok pusat informasi konseling remaja dan mahasiswa, sebut Widati.
Remaja kelompok umur 15-24 tahun di Provinsi Bengkulu mencapai 318.160 jiwa atau 18,24 persen dari jumlah penduduk hasil SP 2010 sebesar 1,7 juta jiwa. Besarnya proporsi penduduk berusia muda, secara teoritis mempunyai dua makna, Pertama, besarnya penduduk usia muda merupakan modal pembangunan yaitu sebagai faktor produksi tenaga manusia (human resources), apabila mereka dapat dimanfaatkan secara tepat dan baik yang diperlukan beberapa persyaratan.
Di antaranya adalah kemampuan keakhlian, kemampuan keterampilan dan kesempatan untuk berkarya. Kedua, apabila persyaratan tersebut tidak dapat dimiliki oleh penduduk usia muda, yang terjadi adalah sebaliknya, yaitu penduduk usia muda justru menjadi beban pembangunan.
Melalui sejumlah langkah dan program pembinaan remaja diharapkan kaum muda mampu menjadikan diri sebagai asset dan penerus pembangunan yang berkelanjutan dimasa datang, pungkasnya.(rs)
Seniman lukis ramaikan mural Bengkulu
Selasa, 23 April 2013 12:20 WIB 2162

Beberapa seniman pelukis di Bengkulu turun ramaikan aksi lukis tembok bermuatan pesan pembangunan kependudukan. (Foto Antarabengkulu.com)