Jakarta (ANTARA) - Produsen sepeda motor listrik asal Singapura dengan brand Oyika mengincar pasar Indonesia yang dianggap sangat potensial untuk digarap.
“Kami telah melakukan uji coba sepeda motor listrik dan penggantian baterai sejak Juli 2020 dan juga telah memasang beberapa stasiun pertukaran (swap stations) di toko swalayan Alfamart sejak September 2020,” kata Presiden Direktur Oyika Indonesia, Larry Lim di Jakarta, Selasa.
Ia mengatakan sampai saat ini sudah ada 11 swap stations yang disebarkan di Jakarta untuk uji coba tahap awal.
“Kami berencana untuk memasang 1000 swap stations di Jakarta pada tahun 2021,” ujar Larry Lim.
Lebih lanjut, Larry menambahkan, baterai sepeda motor listrik tersebut juga sedang dirakit di Indonesia.
Saat ini tercatat setidaknya ada 120 juta sepeda motor di Indonesia dengan kurang dari 0,1 persen di antaranya adalah sepeda motor listrik.
Indonesia sendiri adalah pasar sepeda motor terbesar ke-3 di dunia, setelah India dan China, tetapi dengan kepadatan sepeda motor yang jauh lebih tinggi.
Sepeda motor mewakili lebih dari 85 persen dari total populasi kendaraan Indonesia. Dengan demikian, pengenalan sepeda motor listrik adalah cara tercepat untuk mengurangi total emisi kendaraan.
“Bertentangan dengan keyakinan umum, sepeda motor listrik bisa menjadi lebih murah dibandingkan dengan sepeda motor tradisional yang menggunakan mesin pembakaran internal jika konsep berbagi baterai diperkenalkan,” kata Larry.
Hal itu dikarenakan pengendara tidak perlu menanggung biaya dimuka untuk baterai sepeda motor listrik, yang bisa menjadi 50 persen atau lebih dari total biaya kendaraan listrik.
Maka, tanpa subsidi pemerintah pun, sepeda motor listrik menjadi lebih murah, dan bahkan bisa bersaing dengan sistem BBM bersubsidi seperti yang diterapkan di Indonesia.
Produsen sepeda motor listrik Singapura incar pasar Indonesia
Selasa, 27 Oktober 2020 21:20 WIB 1734