Jakarta (ANTARA) - Toni Kroos menuding FIFA dan UEFA memperlakukan pesepak bola seperti "wayang" dengan membuat turnamen baru di level klub dan internasional.
Kroos pekan ini akan mewakili Timnas Jerman di UEFA Nations League, kompetisi yang dibentuk dua tahun lalu dengan tujuan menggantikan pertandingan persahabatan.
Piala Dunia Klub FIFA juga baru-baru ini diperluas dan ada pembahasan tentang Liga Super Eropa baru yang akan dibentuk beberapa tahun mendatang.
Namun, gelandang Real Madrid tersebut benar-benar menentang gagasan untuk menjejalkan lebih banyak pertandingan ke dalam jadwal yang sudah sangat padat.
"Dengan penemuan semua hal baru ini, kami tampaknya hanya menjadi boneka FIFA dan UEFA," katanya dalam sebuah siniar yang dikutip Goal, Rabu.
"Kompetisi ini diciptakan untuk menyedot segalanya dari setiap pemain secara fisik dan menyedot uang sebanyak mungkin."
"Ketika hal-hal tertentu berjalan dengan baik, sebaiknya biarkan saja."
Berbicara di siniar Einfach mal Luppen, yang ia lakukan bersama dengan saudaranya Felix. Kroos juga membahas rekan-rekan seprofesi yang membuat koreografi saat selebrasi gol mereka.
Kroos menjalani karier yang sukses di Real Madrid, dan baru-baru ini mengatakan ia ingin pensiun di Santiago Bernabeu meski kerap kali dikaitkan dengan klub seperti Manchester United.
"Saya selalu ingin kembali ke Jerman karena ini adalah negara saya dan itu adalah bahasa saya, tetapi saya sangat menikmati hidup di Madrid dan bermain untuk Real Madrid."
"Saya mendapat tawaran, tetapi saya tidak pernah berbicara dengan klub lain karena ide saya adalah menyelesaikan karier saya di Real Madrid."
Kroos saat ini bersama skuat Timnas Jerman untuk tiga pertandingan internasional pekan ini. Mereka akan menjamu Republik Ceko dalam pertandingan persahabatan sebelum dua pertandingan di Nations League, di kandang melawan Ukraina kemudian tandang melawan Spanyol.
Toni Kross sebut FIFA dan UEFA perlakukan pemain seperti wayang
Rabu, 11 November 2020 22:53 WIB 1326