Bengkulu (ANTARA) - Pemerintah Provinsi Bengkulu meminta warganya waspada terhadap ancaman terjadinya bencana hidrometeorologi yang meliputi banjir, tanah longsor dan angin kencang yang berpotensi terjadi di daerah itu.
Pelaksana Harian (Plh) Sekretaris Daerah Provinsi Bengkulu Soemarno,Jumat menyebut potensi bencana itu salah satunya dipicu curah hujan yang tinggi yang diperkirakan akan terjadi diseluruh wilayah di Provinsi Bengkulu.
Sedangkan potensi hari tanpa hujan diperkirakan hanya berlangsung dalam kurun waktu yang pendek yaitu sekitar satu hingga lima hari saja dan hanya disebagian wilayah saja.
"Ini yang perlu kita waspadai, apabila ketiga fenomena cuaca ini terjadi dalam waktu yang bersamaan, pastinya seluruh stakeholder akan turun untuk terlibat mengatasi persoalan ini," ucapnya.
Soemarno menambahkan, pihaknya telah meminta seluruh organisasi perangkat daerah (OPD) dilingkungan Pemerintah Provinsi Bengkulu agar bersiap menghadapi kemungkinan terburuk dalam menghadapi bencana.
Sementara itu, Kepala BPBD Provinsi Bengkulu Rusdi Bakar meminta masyarakat di beberapa daerah di Bengkulu untuk mempersiapkan diri saat banjir terjadi.
Terutama, kata dia, terkait bahaya yang biasanya menyertai banjir seperti insiden terkena aliran listrik dan terseret arus air yang perlu diantisipasi oleh setiap anggota keluarga.
"Lakukan beberapa hal untuk mengantisipasi insiden tersebut dengan mendiskusikan di dalam anggota keluarga sehingga risiko yang lebih besar dapat dihindari," paparnya.
Selain itu, menurut Rusdi hujan lebat dengan durasi lama serta kondisi tanah labil dapat menjadi pemicu terjadinya bahaya tanah longsor yang merupakan salah satu jenis kejadian hidrometeorologi yang mematikan di Indonesia.
Rusdi juga meminta masyarakat bersiap menghadapi kemungkinan terjadinya tanah longsor dengan cermar mengidentifikasi lokasi tempat tinggal keluarga.
"Kenali bahaya, kurangi risikonya, ini harus disampaikan kepada anggota keluarga dan warga sekitar dan ingat bahwa saat ini musim hujan telah berlangsung, masyarakat terus diimbau untuk waspada dan siaga," demikian Rusdi.