Bengkulu (Antara Bengkulu) - Jalan nasional Bengkulu-Kepahiang tepatnya di lintas gunung liku sembilan akhir-akhir ini rawan kecelakaan karena tumpukan tanah galian pengerjaan jalan itu licin saat hujan turun.
Dalam sepekan terakhir wilayah itu diguyur hujan lebat, sehingga berkas galian tanah pada badan jalan itu menjadi licin dan akhirnya kendaraan tergelincir, kata seorang sopir travel Bengkulu-Lubuklinggau, Ucok Keriting, Selasa.
Mestinya kontraktor membangunan jalan tersebut memberikan kesempatan pada pengguna jalan karena poros lintas provinsi hanya satu-satunya, namun nyatanya jalan itu rawan musibah.
Ia mengatakan, selama musim hujan jalan lintas gunung itu setiap hari macet akibat kendaraan umum tergelincir dari badan jalan dan masuk siring serta nyaris terjun ke jurang.
Akibatnya terjadi macet berjam-jam dan lalu lintas sangat terganggu, kondisi tersebut meresahkan pengguna jalan terlebih jalan itu merupakan jalan nasional, ujarnya.
Kepala Dinas PU Provinsi Bengkulu Azwar Boerhan mengatakan, pihaknya sudah memperingatkan kontraktor jalan tersebut, untuk menghentikan kegiatan pada saat musim hujan karena pengerjaan penggalian tanah.
Tanah bekas galian itu akan membahayakan kendaraan umum akibat licin dan kegiatan fisik bisa dikejar saat kondisi tidak hujan serta lalu lintas menjadi lancar.
"saya sudah mengirim surat tegoran kepada perusahaan yang mengerjakan jalan tersebut sejak pekan lalu, setelah rombongan Gubernur Bengkulu Junaidi Hamsyah terjebak jalan macet selama berjam-jam di wilayah itu," katanya.
Pengerjaan galian tanah untuk pelabaran jalan itu bisa dilakukan saat kondisi tidak hujan dan harus imbang jumlah tanah galian dan langsung dibuang.
Mengingat jalan itu salah satu poros jalan terpadat dan sempit serta terdapat liku sembilan di kawasan itu, untuk mengatasi kemacetan tersebut pihaknya menempatkan beberapa alat berat di kawasan itu, ujarnya.
Jalan nasional Bengkulu-Kepahiang rawan kecelakaan
Selasa, 21 Mei 2013 14:56 WIB 1227