Bengkulu (ANTARA) - Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) M Yunus (RSMY) Bengkulu menargetkan dalam satu hari dapat menyuntikkan vaksin COVID-19 kepada 200 orang tenaga kesehatan di daerah itu.
Direktur Utama (Dirut) RSUD M Yunus Bengkulu Zulkimaulub Ritonga di Bengkulu, Sabtu mengatakan, target itu dibuat sesuai dengan jumlah vaksinator di rumah sakit tersebut yakni 10 orang.
"Sesuai dengan jumlah tenaga kesehatan kita yang telah diberikan pelatihan untuk melakukan vaksinasi maka kita targetkan setiap harinya ada 200 orang tenaga kesehatan yang disuntikkan vaksin Sinovac," jelas Zulki.
Berdasarkan target itu, kata Zulki, setiap vaksinator ditargetkan mampu melakukan 40 hingga 70 penyuntikkan vaksin COVID-19 per harinya.
Penyuntikan vaksin COVID-19 di RSUD M Yunus Bengkulu sempat terkendala proses pendaftaran untuk mendapatkan tiket pelaksanaan vaksinasi, sehingga baru dimulai pada Kamis (14/01).
Zulki optimis vaksinasi ini mampu menekan penyebaran COVID-19 di Bengkulu, terlebih angka orang yang dinyatakan terkonfirmasi virus corona jenis baru di daerah itu terus berkurang setiap harinya.
"Saat ini kami masih merawat sekitar 13 pasien yang terkonfirmasi positif dan jumlah itu turun dari tahun lalu yang pernah mencapai 30 pasien. Sedangkan kamar isolasi yang kita siagakan, ada 40 kamar," jelasnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Bengkulu Herwan Antoni mengatakan, Pemerintah Provinsi Bengkulu menargetkan pelaksanaan vaksinasi COVID-19 ini selesai pada Maret 2022 atau sesuai dengan target nasional.
Kata Herwan, Provinsi Bengkulu mendapat 20.280 vial vaksin Sinovac dan telah dibagikan ke tiga daerah yaitu Kota Bengkulu, Kabupaten Bengkulu Tengah dan Kabupaten Seluma.
Kota Bengkulu mendapat jatah 9.040 vial, Kabupaten Bengkulu Tengah 1.760 vial dan Kabupaten Seluma 2.240 vial.
Sedangkan sisanya sekitar 7.040 vial lagi akan tetap disimpan di gudang Dinas Kesehatan Provinsi Bengkulu sambil menunggu arahan dari Kementerian Kesehatan untuk pendistribusian ke tujuh daerah lainnya di Bengkulu.
"Kalau untuk masyarakat umum nanti pada tahap kedua. Untuk tahap pertama ini untuk tenaga kesehatan dulu," demikian Herwan.