Magelang (Antara) - Festival Seni Anak Merapi 2013 menjadi ajang kampanye semangat gotong royong masyarakat karena mengembangkan kepekaan anak terhadap realitas sosial, lingkungan alam, dan relasi antarmanusia, kata Koordinator Komunitas Tlatah Bocah (penyelenggara kegiatan) Gunawan Julianto.
"Tujuan festival ini untuk melestarikan nilai-nilai kebersamaan di masyarakat, seperti halnya masyarakat Gunung Merapi yang mempunyai pola pikir sederhana, mengedepankan antara lain kebersamaan, gotong royong, dan solidaritas," katanya di Magelang, Sabtu.
Agenda festival itu mereka namai, antara lain "Merti Jiwo" di Dusun Turgo, Desa Purwobinangun, Kecamatan Pakem, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, "Hajat Seni" di Dusun Gumuk, Desa Sumber, Kecamatan Dukun, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah.
Selain itu, "Beasiswa Seni" di Warung Bang Hoody Jalan Pejaten Barat Raya, Jakarta Selatan, "Laku Lampah" di Desa Sambak, Kecamatan Kajoran, Kabupaten Magelang, dan "Larung Sukerta" di Desa Tlogolele, Kecamatan Selo, Kabupaten Boyolali, Jateng.
Ia mengatakan berbagai kegiatan itu digelar sejak akhir Juni hingga Agustus 2013 di berbagai lokasi terutama di kawasan Gunung Merapi yang wilayahnya meliputi Provinsi Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta.
"Puluhan kelompok seni dan komunitas, terutama anak-anak terlibat dalam agenda tersebut," katanya.
Ia mengemukakan masyarakat Merapi menghargai perbedaan sebagai modal hidup rukun dan berdampingan menjadi suatu akulturasi budaya.
"Semangat itu terus dilestarikan sehingga melalui festival tahun ini, kami mengampanyekan semangat gotong royong untuk kemaslahatan," katanya.
Ia menjelaskan festival tersebut juga untuk mengangkat kekayaan budaya masyarakat kawasan Gunung Merapi.
Keterlibatan beberapa komunitas lain dalam festival tersebut, katanya, mengukuhkan persatuan dan memantapkan keharmonisan hidup bersama.
Festival seni Anak Merapi kampanyekan gotong royong
Sabtu, 22 Juni 2013 10:29 WIB 1069