817 orang di Mukomuko telah divaksin COVID-19

Mukomuko (ANTARA) - Satgas Penanganan COVID-19 Kabupaten Mukomuko, Provinsi Bengkulu, menyebutkan hingga saat ini sebanyak 817 orang tenaga kesehatan dan pejabat pemerintah setempat yang telah menerima vaksin COVID-19.

"Sebanyak 817 orang yang telah menerima vaksin COVID-19 dosis pertama, bertambah dibandingkan sebelumnya sebanyak 812 orang,” kata Juru Bicara Satuan Tugas Penanganan COVID-19 Kabupaten Mukomuko Bustam Bustomo dalam keterangannya di Mukomuko, Sabtu.

Bustam, yang juga menjabat sebagai Sekretaris Dinas Kesehatan Kabupaten Mukomuko, mengatakan bahwa data tersebut diperoleh dari laporan hasil pelaksanaan vaksinasi COVID-19 di puskesmas, rumah sakit umum daerah, dan kantor Dinas Kesehatan.

Sebanyak 1.379 orang tenaga kesehatan dan pejabat pemerintah setempat yang menjadi sasaran vaksinasi di Mukomuko, sebanyak 1.275 orang atau 91,93 persen yang sudah melakukan registrasi.

Ia menyebutkan, dari sebanyak 817 orang yang menerima vaksin COVID-19 dosis pertama, baru sebanyak 427 orang tenaga kesehatan dan pejabat pemerintah setempat yang menerima vaksin COVID-19 dosis kedua.

“Pada hari ini ada sebanyak lima orang tenaga kesehatan di daerah ini yang menerima vaksin COVID-19 dosis kedua. Enam orang yang menerima dosis kedua ini tersebar di berbagai puskesmas di daerah ini,” ujarnya.

Ia menyebutkan, sampai saat ini masih ada sebanyak 562 orang dari sasaran sebanyak 1.379 orang tenaga kesehatan dan pejabata pemerintah setempat yang belum menerima vaksin COVID-19.

Ia mengatakan, petugas vaksinator yang tersebar di 17 puskesmas, RSUD dan Dinas Kesehatan setempat akan terus melaskanakan tugasnya untuk memberikan vaksin COVID-19 kepada tenaga kesehatan dan pejabat pemerintah setempat.

Sementara itu, dari sebanyak 562 orang tenaga kesehatan yang belum menerima vaksin COVID-19, sebanyak 100 orang di antaranya ditunda menerima karena kondisi kesehatannya tidak memungkinkan.

“100 tenaga kesehatan ini akan menerima vaksin COVID-19 setelah kondisi kesehatannya pulih. Nanti ada petugas yang melakukan screening untuk memastikan mereka masih sakit atau sudah sehat,” ujarnya.