Bengkulu (Antara Bengkulu) - Kepala Pusat Kebijakan APBN Badan Kebijakan
Fiskal Kementerian Keuangan (Kemenkeu) Rofyanto Kurniawan mengatakan
pengendalian subsidi bahan bakar minyak (BBM) berdampak positif kepada
perekonomian dalam jangka panjang.
"Memang ada dampak negatif kenaikan harga BBM, namun untuk secara
keseluruhan dan jangka panjang, kenaikan harga BBM ini memberikan dampak
positif kepada kondisi perekonomian," kata Rofyanto di Bengkulu, Jumat.
Menurutnya dengan pengendalian subsidi BBM maka akan berefek pada perbaikan kondisi di sektor makro ekonomi.
"Kenaikan harga BBM maka menurunkan defisit anggaran dan menjaga
sustainabilitas fiskal, mengurangi defisit neraca perdagangan khususnya
yang berasal dari migas, serta mengurangi tekanan terhadap nilai tukar
rupiah," kata dia.
Lebih lanjut ia menjelaskan bahwa pengendalian subsidi BBM juga
dapat mengendalikan kualitas belanja negara untuk jangka pendek dan
jangka panjang.
"Selain itu kita juga bisa menjaga ketahanan energi nasional jangka
panjang, efisiensi ekonomi nasional dan memperbaiki `rating` serta
komitmen Indonesia di G-20," katanya.
Dengan menaikkan harga BBM, menurut dia, dapat menyelamatkan APBN 2013 dan sekaligus menyehatkan APBN untuk ke depannya.
Dia mengatakan bahwa untuk mengurangi dampak negatif kenaikan harga
BBM pemerintah telah menyiapkan berbagai program penunjang.
"Kan pemerintah telah menyiapkan berbagai program untuk mensiasati
pengurangan subsidi BBM di APBN seperti bantuan langsung sementara
masyarakat (BLSM), beras untuk rakyat miskin (raskin) maupun beasiswa
untuk siswa miskin," ujarnya dalam seminar kebijakan fiskal 2013 yang
diselenggarakan di Kota Bengkulu. (Antara)
Kemenkeu : kenaikan BBM berdampak positif bagi perekonomian
Sabtu, 6 Juli 2013 16:56 WIB 2012