Bengkulu (ANTARA) - Puluhan warga bersama aktivis mahasiswa dan pegiat lingkungan mengadakan nonton bareng film dokumenter berjudul Kinipan karya Watchdoc di Kelurahan Teluk Sepang Kota Bengkulu, Rabu, malam. Di sela nonton bareng diadakan pengumpulan donasi bagi korban bencana iklim di Nusa Tenggara Timur.
"Tidak hanya nobar, kami juga melakukan penggalangan dana dalam bentuk donasi," kata Juru Kampanye Kanopi, Olan Sahayu, Kamis.
Ia mengatakan dari pengumpulan dana secara spontan itu terkumpul donasi sebesar Rp250 ribu.
Ia menambahkan, pemutaran film dokumenter tersebut bertujuan memberikan potret tentang kondisi yang dialami masyarakat Kinipan di Kalimantan Tengah, serta perjuangan masyarakat dalam mempertahankan tanah ulayat mereka.
Dalam film ditunjukkan bahwa masyarakat Kinipan tidak hanya menderita karena sebagian hutan adatnya diambil alih menjadi perusahaan sawit, tetapi juga membuat masyarakat Kinipan tersingkir dari tanah mereka sendiri.
Lanjut Olan, film 'Kinipan' yang berdurasi sekitar 2,5 jam menceritakan tentang pandemi, Omnibus Law dan lumbung pangan yang terjadi di Kinipan dan Sumatera Selatan.
Film ini menggambarkan bagaimana masyarakat berjuang mempertahankan hutan dan ruang hidup, sedangkan kebijakan yang ada saat ini tidak berpihak pada perjuangan rakyat tersebut.
"Kebijakan yang dibuat justru membuat masyarakat terpinggirkan serta dikriminalisasi," ujarnya.
Olan berharap lewat film ini masyarakat dapat mengambil pelajaran seperti terus berjuang untuk mempertahankan hutan agar tidak rusak serta mempertahankan ruang hidup.
Olan menambahkan nobar tersebut diselenggarakan secara kolektif bersama sejumlah lembaga swadaya masyarakat di Bengkulu yaitu Kanopi, Genesis, Bilik Kata dan Walhi Bengkulu serta warga Teluk Sepang.
Nobar "Kinipan" di Bengkulu diselingi donasi bagi korban bencana NTT
Jumat, 9 April 2021 8:12 WIB 6500