Pontianak (Antara Bengkulu) - Tim dari Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Kalimantan Barat, dan Yayasan Inisiasi Alam Rehabilitasi Indonesia (YIARI), Kamis, mengembalikan satu ekor orangutan jantan dewasa ke kawasan hutan lindung Gunung Tarak, Kabupaten Ketapang.
"Pelepasan liar satu ekor orangutan jantan dewasa itu, sebagai momentum dan tindak lanjut dalam rangka memperingati hari orangutan sedunia yang dicetuskan, 19 Agustus 2013," kata Pimpinan Yayasan IAR Indonesia, Agustinus W Taufik dalam keterangan tertulisnya kepada Antara di Pontianak.
Ia berharap, pelepasliaran orangutan itu dapat memberikan kontribusi konkrit dalam membantu meningkatkan kesadaran masyarakat yang bermukim di sekitar kawasan HL Gunung Tarak.
"Kami mengajak masyarakat untuk bersama-sama melindungi dan melestarikan kekayaaan sumberdaya hayati yang merupakan aset yang tak ternilai itu," ujarnya.
Agustinus menjelaskan, satu ekor orangutan jantan dewasa tersebut, diselamatkan, 13 Agustus 2013, dari kebun warga di Desa Tempurukan, Kecamatan Muara Pawan, Kabupaten Ketapang.
Orangutan tersebut diketahui sudah lama berada di sekitar wilayah desa dan kebun masyarakat karena hutan yang tersisa di sekitarnya sudah ditebang habis sehingga tidak memungkinkan lagi bagi orangutan tersebut untuk hidup layak, sementara sumber makanan yang didapatkan selama ini hanya berasal dari kebun masyarakat, seperti kelapa atau tepuh.
"Mendapat informasi tersebut kami langsung mengevakuasi orangutan tersebut ke Pusat Penyelamatan dan Konservasi Orangutan YIARI Ketapang di Sei Awan," ujarnya.
Proses evakuasi dilakukan dengan mengunakan alat bius dan tenaga ahli untuk penyelamatan satwa dari YIARI. Setelah melalui hasil pemeriksaan dan dengan mempertimbangkan kondisi orangutan yang sehat dan masih liar, maka orangutan itu hari ini dikembalikan ke habitatnya.
Luas HL Gunung Tarak sekitar 32.000 hektare dan merupakan kawasan hutan lindung yang ideal yang mempunyai fungsi utama untuk perlindungan dan sebagai sistem penyangga kehidupan, terutama untuk pengatur tata air dan pengawetan tanah.
Gunung Tarak juga mempunyai fungsi vital sebagai penyangga kehidupan berbagai jenis tumbuhan dan satwa liar, serta keanekaragaman hayati lainnya yang tinggi, kata Agustinus.
Dalam kesempatan itu, Agustisnus menambahkan, Pemerintah Kabupaten Ketapang memberikan dukungan terhadap pelepasliaran orangutan dari wilayah Desa Tempurukan ini ke habitat baru-nya di kawasan HL Gunung Tarak.
Selain itu, Pemkab Ketapang juga mendukung terhadap adanya inisiasi untuk membangun pos pengamanan dan pemantauan satwa di setiap kawasan hutan yang mempunyai program penyelamatan dan perlindungan orangutan. (Antara)
BKSDA-YIARI kembalikan Orangutan ke hutan lindung Ketapang
Kamis, 22 Agustus 2013 15:04 WIB 2558