Rejanglebong (Antara) - Harga jual cabai merah keriting di
tingkat pedagang pengecer di Kota Curup, Kabupaten Rejanglebong,
Bengkulu, beberapa hari belakangan mengalami kenaikan signifikan hingga
mencapai Rp55.000 per kg.
"Harga cabai merah ini naik sejak dua hari lalu dari Rp30.000
menjadi Rp55.000 per kg. Harga ini naik dua kali lipat. Selain terjadi
kenaikan harga pada cabai merah keriting juga terjadi pada harga jual
cabai rawit dari Rp20.000 menjadi Rp35.000 hingga Rp40.000 per
kilogram," kata Maryati (45) salah seorang pedagang cabai di kawasan
Pasar Atas Curup, Selasa.
Kenaikan harga cabai merah keriting dan rawit di daerah tersebut,
kata dia, dikarenakan sedikitnya pasokan barang dari petani akibat
banyak yang belum panen. Sebagian tanaman cabai juga gagal panen akibat
mati diserang hama penyakit terutama saat musim hujan pekan belakangan.
Selama ini kalangan pedagang mendapat pasokan dari petani cabai di
berbagai kecamatan di Rejanglebong dan untuk cabai rawit sebagian
didatangkan dari luar daerah seperti Kabupaten Kepahiang maupun
daerah-daerah di Provinsi Sumsel.
Sementara itu, menurut Bagio (47), petani sayuran asal Desa Karang
Jaya, Kecamatan Selupu Rejang, jika harga cabai merah dan keriting
mengalami kenaikan sebaliknya untuk tanaman jenis sayuran malah menurun.
"Saat musim hujan sekarang ini harga sayuran malah turun. Harga
tomat di tingkat petani berkisar Rp1.000 sampai Rp1.500 per kg, kemudian
sawi Rp1.000 per kg, kol bulat kurang dari Rp1.000 per kg," ujarnya.
Selain terjadi penurunan harga sayuran, kata dia, kalangan petani
sayuran juga harus mengeluarkan biaya tambahan untuk pembelian
obat-obatan pertanian guna mengatasi serangan hama penyakit seperti
keong dan ulat yang sering menyerang tanaman sawi maupun kol serta jamur
pada tanaman tomat.
Untuk itu, dia berharap harga sayuran ini dapat kembali normal
sehingga petani tidak mengalami kerugian akibat tingginya biaya produksi
terutama untuk pembelian orbat-obatan pertanian maupun pupuk. (Antara)
Harga cabai merah di Rejanglebong Rp55 ribu/kilogram
Rabu, 22 Januari 2014 12:15 WIB 2169