Bengkulu (Antara-IPKB) - Peristiwa kawin usia muda di Provinsi Bengkulu masih tinggi, Sehingga akan memengaruhi kemajuan pembangunan kependudukan menuju masyarakat sejahterah dan mandiri.
Berdasarkan Mini Survei (MS 2011), kawin pertama dibawah usia 14 tahun sebesar 0,9 persen dan 15-19 tahun mencapai 38,1 persen, hal itu berdampak terhadap kualitas, kesehatan dan ekonomi masyarakat dimasa datang, kata Kepala Bidang Pengendalian Penduduk (DALDUK) Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Provinsi Bengkulu Iskandar kepada wartawan di kantornya belum lama ini.
Pernikahan pada usia muda, akan mengakibatkan rendahnya kualitas SDM akibat terputus peluang pengembangan diri bagi remaja. Selain itu dari berdampak pada aspek kesehatan ibu dan bayi serta rendahnya daya beli (ekonomi) masyarakat.
Sektor kesehatan, kematian ibu dan bayi di daerah masih memerlukan kerja ekstra keras. Berdasarkan SP 2010 angka kematian ibu sebesar 220/100.000 kelahiran hidup. Sedangkan angka kematian bayi masih sebesar 23/1.000 kelahiran (SDKI 2012). Sedangkan ineks pembangunan manusia (IPM), Provinsi Bengkulu masih berada diperingkat 11 dari 33 provinsi.
Iskandar mengatakan, ideal usia perkawinan pertama itu pada usia 21 tahun bagi wanita dan 25 tahun bagi pria. Sebab, dari beberapa sektor pembangunan kependudukan dapat mewujudkan masyarakat yang berkualitas.
Upaya mengatasi kejadian yang dapat menimpah para remaja itu, perlu peningkatan sosialisasi tentang kesehatan reproduksi remaja, bahkan yang lebih utama peran orang tua untuk menerapkan pengajaran dan bimbingan melalui fungsi keluarga.
Selain pernikahan dibawah usia 19 tahun, MS 2011 juga merilis perkawinan yang terjadi pada kelompok usia 20-24 yang mencapai 48,7 persen.
Ia menambahkan, terhadap hal tersebut BKKBN melalui amanat UU No.52/2009 tentang perkembangan kependudukan dan pembangunan keluarga berkewajiban untuk menumbuh kembangkan kualitas penduduk serta mengatur, mengelola pertumbuhan melalui kelahiran dan pesebaran.
Guna tercapainya sasaran itu tidak dapat lepas dari peranserta semua unsur, pemerintah untuk terus bertimtegrasi kebijakan dan program dan dukungan masyarakat, pungkasnya.(rs)
Peristiwa pernikahan usia muda di Bengkulu masih tinggi
Jumat, 31 Januari 2014 10:20 WIB 3427