Jakarta (ANTARA) - Langkah tunggal putri Gregoria Mariska Tunjung kandas pada babak pertama Indonesia Open 2022 setelah takluk kepada wakil Thailand Chaiwan Phittayaporn di Istora Gelora Bung Karno, Jakarta, Rabu.
Pebulu tangkis Indonesia peringkat ke-40 dunia itu kalah rubber game 21-17, 10-21, 21-12 dalam tempo 52 menit. Dan ini adalah kekalahan perdana Gregoria dari pebulu tangkis peringkat ke-21 dunia itu dalam lima perjumpaan kedua pemain.
Satu-satunya wakil tunggal putri Indonesia itu mengawali gim pertama tanpa halangan berarti bahkan membukukan lima poin berturut-turut sebelum menutup masa interval pada kedudukan 11-4.
Namun selepas interval, permainan Gregoria tak berkembang yang servisnya pun banyak menguntungkan Chaiwan. Keunggulan Gregoria pada awal gim pun disalip wakil Thailand itu pada kedudukan 17-15 dan terus memimpin sampai gim pembuka ini ditutupnya dengan 21-17.
Setelah melalui pertarungan ketat diawal gim kedua, Gregoria melesat untuk mencuri lima poin beruntun pada masa interval. Gregoria berhasil memaksa lawan memainkan rubber game setelah wakil Indonesia itu memastikan kemenangan pada gim kedua dengan 21-10.
Namun pada gim penentu, penampilan Gregoria tak sebaik gim sebelumnya dengan hanya mampu mencetak dua angka hingga masa interval.
Gregoria sempat menyerang beberapa kali namun tetap saja dia tak bisa memenangkan pertandingan babak pertama ini.
Gregoria mengaku kurang percaya diri dalam menerapkan pola mainnya saat menghadapi wakil Thailand Chaiwan Phittayaporn pada babak pertama Indonesia Open 2022 di Istora Gelora Bung Karno, Jakarta, Rabu.
Pebulu tangkis berusia 22 tahun itu mengatakan seharusnya dia bisa mempertahankan pola permainan seperti awal gim pertama. Namun dia menjadi tidak percaya diri terutama setelah lawan berbalik unggul.
"Di gim pertama saya unggul jauh, saya seharusnya lebih bisa percaya diri untuk menerapkan pola saya, tapi saya malah menjadi terbawa pola lawan padahal di Indonesia Masters saya bisa lebih konsisten menerapkan pola itu di gim satu dan dua," ungkap Gregoria kepada wartawan setelah pertandingan.
Gregoria juga mengaku kesulitan mengatur emosi bahkan merasa panik terutama ketika dalam kondisi tertinggal jauh dari lawan.
"Saya pengin menganggap turnamen seperti latihan, saya ingin lebih meminimalisir panik dan tegang seperti tadi karena gim awal sudah unggul, tapi saat hampir terkejar itu saya langsung panik," ucapnya.