Bengkulu (Antara) - Badan Pusat Statistik Provinsi Bengkulu mencatat produk domestik regional bruto (PDRB) provinsi tersebut triwulan I tumbuh 0,89 persen dibanding triwulan IV tahun lalu.
Dalam berita resmi statistik yang diterima Antara di Bengkulu, Selasa menyebutkan pertumbuhan tertinggi pada sektor perdagangan, hotel dan restoran sebesar 2,28 persen.
Kemudian, diikuti sektor pengangkutan dan komunikasi sebesar 1,41 persen dan sektor industri pengolahan sebesar 1,26 persen.
Jika dibandingkan dengan triwulan yang sama tahun 2013, PDRB Provinsi Bengkulu triwulan I tahun 2014 mengalami pertumbuhan sebesar 7,78 persen, dengan pertumbuhan tertinggi pada sektor jasa-jasa sebesar 10,15 persen, diikuti sektor industri pengolahan sebesar 9,62 persen serta sektor perdagangan, hotel dan restoran sebesar 9,47 persen.
BPS Provinsi Bengkulu juga menjelaskan, struktur perekonomian di provinsi tersebut berdasarkan harga berlaku pada triwulan I tahun 2014 masih didominasi oleh sektor pertanian, sektor perdagangan, hotel dan restoran, dan sektor jasa-jasa.
Peranan ketiga sektor tersebut juga tidak mengalami banyak perubahan, dimana sektor pertanian memiliki peranan sebesar 37,94 persen; sektor perdagangan, hotel dan restoran memiliki peranan sebesar 19,54 persen dan sektor jasa-jasa memiliki peranan sebesar 16,79 persen.
Dari sisi penggunaan, pertumbuhan PDRB Provinsi Bengkulu triwulan I tahun 2014 terhadap triwulan IV tahun 2013 sebesar 0,89 persen. Pertumbuhan tersebut hanya didorong oleh komponen pengeluaran konsumsi rumah tangga dan komponen pengeluaran konsumsi nirlaba yang tumbuh masing-masing sebesar 1,18 persen dan 5,84 persen.
Komponen pengeluaran konsumsi pemerintah, pembentukan modal tetap bruto dan komponen pengeluaran ekspor mengalami kontraksi yaitu masing-masing sebesar 6,39 persen, 4,59 persen, dan 0,32 persen. Sedangkan komponen impor mengalami pertumbuhan sebesar 1,53 persen.
BPS juga menginformasikan, sebagian besar PDRB Provinsi Bengkulu triwulan I masih digunakan untuk memenuhi konsumsi rumah tangga yang mencapai 59,35 persen, konsumsi pemerintah 15,25 persen, pembentukan modal tetap bruto 10,83 pesen dan ekspor neto sebesar 14,13 persen.