Serang (Antara) - Ketua KPK Abraham Samad sebaiknya tidak masuk dalam lingkaran politik, sebaiknya fokus menyelesaikan tugas pemberantasan korupsi di Indonesia, kata Pengamat Ekonomi Universitas Negeri Sultan Ageng Tirtayasa (Untirta) Dahnil Anzar.
Ketua KPK Abraham Samad telah mencederai kredibilitas KPK, dengan terang benderang melanggar kode etik yang selama ini dia "koar-koar" kan, bahwa pimpinan KPK tidak boleh berkomunikasi dan bertemu dengan politisi atau pihak berkepentingan lainnya, kata Dahnil Anzar yang juga penggiat anti korupsi di Serang, Sabtu.
"Dia pantas dibawa ke sidang dewan etik di KPK untuk kedua kalinya," kata Dahnil.
Menurutnya, gembar-gembor Abraham Samad dalam kontestasi cawapres baik jadi atau tidak, telah menyandera kredibilitas KPK dalam pusaran politisasi dan mengancam usaha pemberantasan korupsi di Indonesia.
"Yang merusaknya adalah orang yang selama ini kita harapkan tetap menjadi panglima pemberantasan korupsi," kata Dahnil Anzar.
Ia mengatakan, ini bukan masalah Abraham Samad layak atau tidak layak menjadi cawapres, Samad sangat layak. Tetapi ini masalah 'fatsoen' karena Samad sebagai Ketua KPK, ada baiknya fokus menyelesaikan tugasnya di KPK.
"Setidaknya bila Abraham Samad tidak bersedia maju, bisa memberikan contoh kepada politisi dan pejabat publik lain yang telah kehilangan etika karena syahwat berkuasa," pungkas Dahnil. ***1***
Pengamat: Abraham Samad sebaiknya fokus berantas korupsi
Sabtu, 17 Mei 2014 16:36 WIB 2422