Jakarta (Antara) - Ketua Umum Persatuan Gereja Indonesia (PGI) Andreas Yewangoe menekankan
gereja-gereja di Indonesia tidak dalam posisi condong kepada salah satu
calon presiden dan calon wakil presiden dalam Pilpres 9 Juli 2014.
"Gereja-gereja di Indonesia tidak dalam posisi harus memilih si A
atau si B, umat kristen bagian integral dari masyarakat, bebas memilih
siapa saja pasangan capres-cawapres," kata Andreas di sela-sela diskusi
bertajuk "Gereja Mendengar Visi-Misi Capres 2014" yang diselenggarakan
PGI di Jakarta, Senin.
Andreas mengatakan meskipun demikian umat kristiani tetap harus
mengetahui visi dan misi pasangan capres serta cawapres agar tidak salah
saat menentukan pilihan.
"Untuk itu kami mengadakan diskusi Gereja Mendengar Visi dan Misi
Capres 2014, agar kedua tim pasangan capres-cawapres menyampaikan visi
dan misi secara sangat transparan serta obyektif dan berdasarkan itu
masyarakat kristen Indonesia dapat memilih, sehingga tidak seperti
memilih kucing dalam karung," jelas dia.
Uskup Agung Jakarta dan Ketua Konferensi Waligereja Indonesia (KWI)
Mgr. Ignatius Suharyo juga telah mengajak seluruh umat nasrani
menggunakan hak pilihnya dalam Pemilu 2014 untuk memilih pemimpin yang
bisa membawa transformasi bangsa ke arah yang lebih baik di segala
bidang.
"Mari menggunakan hak suara kita untuk memilih pemimpin yang bisa
membawa transformasi bangsa. Transformasi itu tentu transformasi ke arah
yang lebih baik," kata Ignatius Suharyo saat perayaan paskah beberapa
waktu lalu. (Antara)
PGI : Gereja tak dalam posisi memilih capres
Selasa, 3 Juni 2014 10:45 WIB 1774