Bengkulu (Antara) - Sekretaris Jenderal Partai Golkar Provinsi Bengkulu, Afrizal Arifin mengatakan, musyawarah nasional partai tersebut bukan ajang jual beli suara.
"Seperti yang kita dengar di berita, ada potensi jual beli suara, itu tidak ada, sepengetahuan kami tidak ada calon yang melakukan itu kami pun juga tidak akan terima praktek itu, karena yang paling penting nantinya adalah, memilih Ketua umum DPP Partai Golkar yang layak dan berkompeten," kata dia saat dihubungi melalui telepon seluler, Minggu.
Dia mengatakan, tidak ada bagi-bagi uang atau dalam bentuk pemberian lain dengan maksud menarik dukungan bagi salah satu calon ketua DPP, pada musyawarah nasional partai Golkar.
"Itu adalah isu yang dibuat oleh orang-orang yang tidak senang partai Golkar solid, kami pun menyatakan dukungan untuk salah satu calon lewat proses yang panjang," kata dia.
Afrizal mengatakan, pihaknya menentukan pilihan dari beberapa calon yang telah menyatakan kesiapan menjadi ketua umum DPP selanjutnya dengan melihat kualitas dan kompetensi calon.
"Kita melihat secara objektif calon ketua DPP sebelum menentukan pilihan, kita juga melihat kiprah mereka, apa yang telah mereka lakukan," katanya.
Pihaknya juga meyakini, pada saat pelaksanaan musyawarah nasional partai itu yang mulai diselenggarakan Minggu 30/11, tidak akan terjadi kekacauan seperti isu yang didengar dari pemberitaan.
"Kami pun di daerah memberikan kebebasan kepada kabupaten dan kota memilih siapa yang ingin dipilih mereka, itu hak asasi mereka," kata Afrizal.
Sepuluh orang pemilik hak suara dari DPD Golkar Provinsi Bengkulu, katanya berangkat pada Sabtu 29/11 ke Bali untuk menghadiri musyawarah nasional.
"Sementara 20 orang perwakilan DPD kabupaten dan kota, akan berangkat hari ini, dan sebelum berangkat kami telah menyampaikan dukungan terhadap salah satu calon Ketum DPP," ujarnya.***1***