"Mulai menggeliatnya aktivitas partai politik dalam persiapan Pemilu 2024 seperti penyelenggaraan rapat koordinasi serta pencetakan spanduk dan banner untuk menjaring bakal calon legislatif ternyata ikut memberikan dampak laju pertumbuhan PDRB Bengkulu," kata Statistisi Ahli Madya BPS Provinsi Bengkulu Teuku Fahrulriza, di Bengkulu, Jumat.
Menurut dia belanja atau sektor konsumsi dari partai politik masuk dalam komponen lembaga non profit yang melayani rumah tangga (LNPRT). LNPRT merupakan salah satu komponen pendorong PDRB dari kelompok pengeluaran.
"Ekonomi Provinsi Bengkulu pada triwulan I 2023 terhadap triwulan I 2022 (yoy) tumbuh sebesar 4,07 persen. Pertumbuhan tertinggi terjadi pada komponen LNPRT sebesar 9,12 persen. Di bawahnya baru diikuti komponen konsumsi rumah tangga (K-RT) sebesar 5,15 persen," kata dia.
Memang, menurut dia kalau dilihat dari andil, komponen pertanian, kebutuhan dan perikanan serta komponen konsumsi rumah tangga tetap menjadi penyumbang terbesar laju pertumbuhan PDRB Bengkulu.
Pertanian, kehutanan, dan perikanan merupakan sumber pertumbuhan terbesar pada triwulan pertama 2023 dari kelompok produksi yaitu sebesar 1,36 persen dari 4,07 persen pertumbuhan PDRB Bengkulu triwulan pertama 2023.
Komponen konsumsi rumah tangga merupakan sumber pertumbuhan terbesar PDRB Bengkulu dari kelompok pengeluaran yakni 3,30 persen dari pertumbuhan 4,07 persen di triwulan pertama 2023.
Komponen konsumsi rumah tangga merupakan sumber pertumbuhan terbesar PDRB Bengkulu dari kelompok pengeluaran yakni 3,30 persen dari pertumbuhan 4,07 persen di triwulan pertama 2023.
"Secara komposisi kedua komponen tersebut yang paling besar, komponen LNPRT memang tidak sebesar itu andilnya untuk PDRB Bengkulu, tetapi pada triwulan pertama 2023 ini pertumbuhan tertinggi ditunjukkan oleh komponen LNPRT sebesar 9,12 persen," kata dia lagi.
Sementara, konsumsi rumah tangga hanya tumbuh sekitar 5,15 persen dan komponen pertanian hanya tumbuh sekitar 4,89 persen (yoy).