Bengkulu (Antara) - Seekor harimau Sumatra (Phantera tigris Sumatrae) yang kehilangan jari kaki kanan akibat jerat pemburu liar mulai sembuh, kata Kepala Seksi Wilayah II Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Bengkulu, Darwis Saragih.
"Sudah membaik setelah amputasi empat jari kaki kanan," kata Darwis di Bengkulu, Rabu.
Ia mengatakan empat jari kaki kanan depan satwa langka itu terpaksa diamputasi karena jeratan sling yang dipasang pemburu.
Saat ditemukan pada Maret 2014 di wilayah hutan Kabupaten Kaur, empat jari kaki kanan tersebut hampir putus dan membusuk.
Kondisi tersebut membuat petugas kesehatan di BKSDA mengamputasi jari kaki tersebut dan saat ini mulai sembuh.
"Kaki kanan depan itu sudah mulai bisa menapak tapi masih butuh waktu untuk benar-benar sembuh," katanya.
Harimau betina koban jerat pemburu liar itu masih dirawat petugas BKSDA dan secara berkala kondisi kesehatannya dilaporakan ke Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan.
Hingga saat ini kata Darwis belum ada keputusan tentang pelepasliaran satwa terancam punah itu.
"Kami masih menunggu keputusan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, apakah dilepas ke habitatnya di hutan atau diberikan ke lembaga konservasi," ucapnya.
Menurut Darwis, perburuan liar menjadi ancaman utama kelestarian harimau Sumatra di wilayah Bengkulu.
Perburuan untuk mendapatkan kulit dan bagian tubuh lainnya membuat populasi harimau Sumatra terus menyusut.
Selain itu kondisi hutan yang menjadi habitat satwa tersebut juga terus mengalami kerusakan.***3***