Mukomuko (Antara) - Pusat Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Kementerian Kesehatan mendeteksi nyamuk malaria 'Zoonotik', parasit baru yang banyak menyerang monyet di Kabupaten Mukomuko, Provinsi Bengkulu.
"Saat ini sudah ada penyakit malaria 'Zoonotik', nyamuk yang banyak menyerang monyet selanjutnya nyamuk tersebut menggigit manusia. Kalau saat dideteksi oleh Lementerian Kesehatan nyamuk ini ada di Mukomuko perlu diwaspadai," kata Kabid Pemberantasan Penyakit Menular dan Penyehatan Lingkungan Dinas Kesehatan Kabupaten Mukomuko Melia Pajri, di Mukomuko, Sabtu.
Ia mengatakan, Pusat Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Kementerian Kesehatan telah melakukan sosialisasi di daerah itu. Selanjutnya penelitian tentang malaria Zoonotik.
"Kalau ada di kabupaten ini kita harus waspadai. Karena di sumatera sudah ditemukan seperti di Aceh dan Kalimantan," ujarnya.
Ia mengatakan, Kemenkes melakukan penelitian di daerah itu karena masih banyak hujan sehingga monyet pun juga banyak.
Selain itu, katanya, karena termasuk daerah dengan kasus malaria tertinggi di provinsi setelah Kabupaten Bengkulu Utara. Dengan jumlah kasus 1.025 orang pada 2014.
"Struktur di daerah kita ini perkebunan sedangkan di Bengkulu Utara Pertambangan," ujarnya.
Ia menerangkan, sekarang ini jenis nyamuk malaria ini tidak empat parasit lagi tetapi lima. Parasit yang sudah ditemukan pada manusia, yakni Malarian Plasmodium Opale, Malariae Plasmadium pipak, Palciparum, dan terakhir Zoonotik atau malaria knowlesi.
Ia menjelaskan, gejala penyakit malaria Zoonotik Sama gejala palciparum, bisa menyebabkan malaria barat. Parasit zoonotik dapat menyerang seluruh sel eritrosit.
"Pengaruh penyakit malari ini sangat cepat dan dapat menyebabkan kematian," ujarnya.***4***