Bengkulu (Antara) - Dinas Kesehatan Provinsi Bengkulu bekerja sama dengan Tim Penggerak PKK setempat menggelar deteksi dini kanker serviks dan payudara secara gratis dalam memperingati Hari Kartini 2015.
"Ada 55 perempuan yang mengikuti deteksi dini baik untuk kanker serviks maupun kanker payudara," kata anggota panitia Aminuddin Sinyo di Bengkulu, Selasa.
Pemeriksaan dini kanker serviks dan kanker payudara dipusatkan di Puskesmas Ratu Agung, Kelurahan Pematang Gubernur, Kota Bengkulu.
Kegiatan yang digelar secara nasional dipimpin Ibu Negara Iriana Jokowi itu bagian dari program penanggulangan kanker serviks dan kanker payudara.
"Ini bagian dari penanggulangan kanker serviks yang jumlah kasusnya cukup tinggi," kata dia.
Data WHO menyebutkan setiap dua menit di dunia seorang penderita kanker serviks atau leher rahim meninggal dan setiap jam seorang penderita serviks meninggal di Indonesia sehingga pencegahan dengan cara deteksi dini sangat penting, kata dia.
Ada 500 ribu orang yang terkena kanker serviks di dunia setiap tahun dan 50 persen meninggal dunia.
"Kanker serviks menjadi salah satu dari 10 penyakit paling mematikan di Indonesia," ucapnya.
Sementara Provinsi Bengkulu kata dia masuk dalam lima besar daerah dengan jumlah penderita kanker serviks terbanyak.
Karena itu deteksi dini sebagai upaya pencegahan kanker serviks harus dipercepat.
Kepala Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Cabang Bengkulu Syaiful mengatakan ada puluhan Puskesmas di Provinsi Bengkulu yang sudah melayani papsmear dan Inveksi Visual Asetat (IVA) untuk deteksi dini kanker serviks yang digratiskan bagi peserta BPJS.
"Semua layanan ini gratis bagi pengguna BPJS dengan syarat adalah mereka yang sudah menikah. Sedangkan untuk kanker payudara gratis untuk semua usia," katanya.
Ia mengatakan bagi penderita kanker serviks dan kanker payudara yang sudah masuk stadium lanjut juga dapat diobati dengan fasilitas BPJS.***4***